Sabtu, 02 Januari 2016

Dalil Amaliyah Hari Rabu Terahir di Bulan Shafar

يَوْمِ الْأَرْبِعَاءِ الْأَخِيْرِ مِنْ صَفَرَ

-----------
kajian
AMALIYAH REBO WEKASAN  ( rabo terakhir bulan shofar )
----
Bagi kita kaum muslimin sudah tidak asing lagi dengan Rebo Wekasan atau Hari Rabo Terakhir Bulan Shofar beserta amaliyah-amaliyahnya. Namun hendaknya kitapun tahu kajian ilmiyahnya karena setiap amalan tanpa didasari ilmu maka amal kita tertolak atau tidak dianggap sebagai ibadah ataupun tidak mendapatkan pahala.
Sholat rabo wekasan ada beberapa versi qoul (pendapat) dikalangan para ulama’,  begipula aurod ataupun do’a yang dibaca juga ada bebrapa versi qoul ulama’ yang tentunya masing-masing dari mereka punya perbedaan dalam praktek amaliyah. Namun justru dari beberapa pendapat yang berbeda itu saling melengkapai satu sama lainya sehingga tidaklah perlu kita bingung memilih qoul mana yang hendaknya kita ikuti melainkan cukuplah kita sebatas memilih satu qoul yang lantas kita amalkan sesuai kekuatan dan kemampuan ilmiyah kita.
Berikut ini bebrapa macam amaliyah rabo wekasan menurut beberapa qoul ulama’ :
-----------------------
AMALAN Ke - 1
وَقَالَ الْعَلَّامَةُ الشَّيْخُ الدَّيْرَبِيُّ فِيْ مُجَرَّبَاتِهِ
Al Allamah Syeikh Ad Dairabi berkata dalam Mujarrabatnya

FAIDAH
-------
ذَكَرَ بَعْضُ الْعَارِفِيْنَ مِنْ أَهْلِ الْكَشْفِ وَالتَّمْكِيْنِ أَنَّهُ يَنْزِلُ فِيْ كُلِّ سَنَةٍ ثَلَاثُمِائَةِ أَلْفِ بَلِيَّةٍ وَعِشْرُوْنَ أَلْفًا مِنَ الْبَلِيَّاتِ، وَكُلُّ ذَلِكَ فِيْ يَوْمِ الْأَرْبِعَاءِ الْأَخِيْرِ مِنْ صَفَرَ؛ فَيَكُوْنُ ذَلِكَ الْيَوْمُ أَصْعَبَ أَيَّامِ السَّنَةِ؛
Sebagian orang yang ma’rifat dari ahli kasyaf dan tamkin menyebutkan: setiap tahun, turun 320.000 cobaan. Semuanya itu pada hari Rabu akhir bulan Shafar, maka pada hari itu menjadi sulit-sulitnya hari di tahun tersebut.
فَمَنْ صَلَّى فِيْ ذَلِكَ الْيَوْمِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ، يَقْرَأُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْهَا بَعْدَ الْفَاتِحَةِ سُوْرَةَ (إِنَّا أَعْطَيْنَاكَ الْكَوْثَرَ)
سَبْعَ عَشْرَةَ مَرَّةً وَالْإِخْلَاصِ خَمْسَ مَرَّاتٍ، وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ مَرَّةً مَرَّةً، وَيَدْعُوْ بَعْدَ السَّلَامِ بِهَذَا الدُّعَاءِ حَفِظَهُ اللهُ تَعَالَى بِكَرَمِهِ مِنْ جَمِيْعِ الْبَلَايَا الَّتِيْ تَنْزِلُ فِيْ ذَلِكَ الْيَوْمِ، وَلَمْ تَحُمْ حَوْلَهُ بَلِيَّةٌ مِنْ تِلْكَ الْبَلَايَا إِلَى تَمَامِ السَّنَةِ
Barang siapa shalat pada hari itu sholat 4 rakaat, yang mana setiap satu rakaat sesudah surat Al Fatihah dia membaca:
- Surat Innaa A’thainaakal Kautsar 17 kali
-  Surat Al Ikhlash 5 kali
-  al Mu’awwidzatain (Surat Al Falaq dan Surat Annaas)masing-masing satu kali
Maka Allah Ta’ala dengan kemurahanNya menjaga orang tersebut dari semua bala` yang turun pada hari itu, dan satu bala` dari bala` - bala` tersebut tidak mengitarinya sampai akhir tahun.
-  Dan Berdoa :
بِسْــمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ،
اَللّـٰـهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوٰى ، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ ، يَا عَزِيْزُ ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ ، اِكْفِـنِيْ مِنْ شَرِّ جَمِيْعِ خَلْقِكَ ، يَا مُحْسِنُ ، يَا مُجَمِّلُ ، يَا مُتَفَضِّلُ ، يَا مُنْعِمُ ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لآَ إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ ، اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

َللّـٰـهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِـيْهِ وَأُمِّـهِ وَبَنِيْـهِ اِكْفِـنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ . يَا كَافِيْ (فَسَـيَكْفِيْـكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ) ، وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمْ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آٰلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Dengan menyebut asma Allah Yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Semoga Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad dan atas keluarga serta para sahabat beliau,
Ya Allah Wahai Yang Maha Kuat kekuatan-Nya, wahai Yang sangat rekadaya-Nya, wahai Yang Maha Perkasa yang mana kepada keperkasaan-Mu tunduklah segala makhluk, cukupkanlah aku dari segala makhluk-Mu, wahai Yang Maha Baik, wahai Yang Maha Memperindah, wahai Yang Maha Memberi karunia, wahai Yang Maha Memberi nikmat, wahai Yang Maha Memulyakan, wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau, kasihilah aku dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang,
Ya Allah, dengan rahasia yang ada pada sayyid Hasan, saudaranya (Sayyid Husein) , kakeknya (Nabi Muhammad shallallaahu ‘Alaihi wasallam) , ayahnya (sayyidina Ali) ,ibunya (Sayyidah Fathimah), serta keturunannya jauhkanlah hamba dari keburukan hari ini dan keburukan yang turun di dalamnya, wahai Dzat Yang mencukupi
( Allah akan mencukupi kamu sekalian dan Allah Maha mengetahui lagi Maha mendengar).
Dia adalah sebaik-baik Dzat Yang mencukupi dan menguasai, tiada daya dan kekuatan selain hanya dari Allah yang maha Agung dan maha Luhur
Dan semoga Allah Ta'ala mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kita Nabi
Muhammad beserta keluarga dan para shahabat beliau
---------------------------
AMALAN Ke - 2
وَقَالَ الشَّيْخُ الْبُوْنِيُّ رَحِمَهُ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِ الْفِرْدَوْسِ: إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ يُنْزِلُ بَلَاءً فِيْ آخِرِ أَرْبِعَاءَ مِنْ صَفَرَ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ؛ فَيَأْخُذُهُ الْمُوَكَّلُ بِهِ وَيُسَلِّمُهُ إِلَى قُطْبِ الْغَوْثِ فَيُفَرِّقُهُ عَلَى الْعَالَمِ، فَمَا حَصَلَ مِنْ مَوْتٍ أَوْ بَلَاءٍ أَوْ هَمٍّ إِلَّا وَيَكُوْنُ مِنَ الْبَلَاءِالَّذِيْ يُفَرِّقُهُ الْقُطْبُ؛

Syeikh al Buni rahimahullah berkata dalam Kitab Al Firdaus Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan bala` di akhir Rabu bulan Shafar antara langit dan bumi Lalu diambil oleh yang ditugaskan dengannya dan diserahkan kepada Quthbul Ghauts , kemudian Quthbul Ghauts menyebarkannya ke penjuru alam Maka apa yang terjadi berupa kematian, bala` ataupun kesusahan adalah dari bala` yang disebarkan oleh Quthbul Ghauts tersebut
فَمَنْ يُرِدْ اَلسَّلَامَةَ مِنْ ذَلِكَ فَلْيُصَلِّ سِتَّ رَكَعَات
يَقْرَأُ فِي الْأُوْلَى بِأُمِّ الْقُرْآنِ وَآيَةِ الْكُرْسِيِّ، وَفِي الثَّانِيَةِ سُوْرَةَ الْإِخْلَاصِ ثُمَّ يُصَلِّيْ عَلَى النَّبِيِّ –
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - بِأَيِّ صَلَاةٍ، ثُمَّ يَدْعُوْ بِهَذَا الدُّعَاء
Barang siapa ingin selamat dari semua itu ▷ maka shalatlah enam (6) rakaat
1- Pada rakaat pertama dia membaca Surat Al Fatihah dan Ayat Kursi
2- Pada rakaat kedua membaca (Surat Al Fatihah) dan Surat Al Ikhlash
3- Kemudian (usai Salam) dia membaca shalawat atas Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam dengan bacaan shalawat manapun
4- Kemudian berdoa dengan doa ini :
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ بِأَسْمَائِكَ الْحُسْنَى وَبِكَلِمَاتِكَ التَّامَّاتِ وَبِحُرْمَةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ أَنْ تَحْفَظَنِيْ وَأَنْ تُعَافِيَنِيْ مِنْ بَلَائِكَ يَا دَافِعَ الْبَلَايَا يَا مُفَرِّجَ الْهَمِّ وَيَا كَاشِفَ الْغَمِّ اِكْشِفْ عَنِّيْ مَا كُتِبَ عَلَيَّ فِيْ هَذِهِ السَّنَةِ مِنْ هَمٍّ أَوْ غَمٍّ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ , وَصَلَّى اللهُ عَلَي سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا
Ya Allah, Sesungguhnya hamba memohon Engkau dengan Asma Engkau yang bagus, dan kalimah Engkau yang sempurna, dan dengan kehormatan Nabi Engkau, Nabi Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, agar Engkau menjaga hamba, Engkau melindungi hamba dari bala Engkau, Wahai Dzat Yang menolak segala bala, wahai Dzat Yang menghilangkan kesedihan, Wahai Dzat yang melenyapkan kesusahan, hilangkan dari hamba perkara yang ditulis atas hamba didalam tahun ini berupa kesedihan atau kesusahan. Sesungguhnya Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu
Semoga Allah mencurahkan rahmat dan salam sebenar-benar salam atas penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga beliau, dan shahabat beliau.
-----------------
AMALAN Ke - 3

وَذَكَرَ بَعْضُ الصَّالِحِيْنَ أَنَّ آخِرَ أَرْبِعَاءَ فِيْ صَفَرَ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ فَيُسْتَحَبُّ أَنْ يَقْرَأَ فِيْهِ سُوْرَةَ يس، فَإِذَا وَصَلَ إِلَى قَوْلِهِ تَعَالَى: (سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيْمٍ) يُكَرِّرُهَا (ثَلَاثَمِائَةٍ وَثَلَاثَ عَشْرَةَ مَرَّةً)،
ثُمَّ يَدْعُوْ
Ba’dhushshalihin menuturkan bahwasanya akhir Rabu didalam bulan Shafar adalah hari nahas yang terus menerus.
- Dianjurkan agar membaca Surat Yasin pada hari itu. Ketika sampai “SALAAMUN QAULAN MIN RABBIN RAHIIM” diulang 313 kali.
- Kemudian berdoa:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْأَفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا أَعْلَى الدَرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِي الحَيَاةِ وَبَعْدَ المَمَاتِ
Ya Allah, limpahkanlah shalawat (rahmat) atas penghulu kami Nabi Muhammad, semoga dengan berkah shalawat itu Engkau lepaskan kami dari segala bencana dan musibah, Engkau tunaikan segala hajat kami, Engkau bersihkan kami dari segala kejahatan dan Engkau tingkatkan derajat kami, Engkau sampaikan tujuan maksimal kami dari semua kebaikan kehidupan kami baik di dunia maupun sesudah wafat.
اَللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا شَرَّ مَايَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَخْرُجُ مِنَ اْلأَرْضِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ،
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم
Ya Allah, hindarkanlah kami keburukan perkara yang turun dari langit, dan yang keluar dari bumi. Sesungguhnya Engkau Maha kuasa atas segala sesuatu
Semoga Allah Ta’ala melimpahkan rahmat dan salam atas penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga beliau dan shahabat beliau

ثُمَّ يَدْعُوْ بِالْمُهِمِّ دُنْيًا وَأُخْرًى وَيَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى اَلْعَافِيَةَ وَالسَّلَامَة
- Kemudian berdoa dengan perkara yang penting baik masalah dunia maupun akhirat , dan memohon kesehatan dan keselamatan kepada Allah Ta’ala.
----------------
AMALAN KE - 4

- Diawali dengan shalat sunnah
وَمِنَ الْمُجَرَّبَاتِ لِدَفْعِ الْبَلَايَا وَالْحِفْظِ مِنْهَا كَتْبُ هَذِهِ الْآيَاتِ وَمَحْوُهَا، وَشَرْبُ مَائِهَا
Dan diantara yang mujarrab untuk menolak bala` dan menjaga dari bala` adalah menulis ayat-ayat berikut, dan meleburnya (dengan air), kemudian meminum airnya
قَالَ فِيْ نَعْتِ الْبِدَايَاتِ: وَيُرْوَى أَنَّ مَنْ صَلَّى الْأَرْبَعَ الرَّكَعَاتِ الْمُتَقَدِّمَةَ، وَدَعَا بِالدُّعَاءِ الْمُتَقَدِّمِ أَيْضًا وَهُوَ: (اَللَّهُمَّ) يَا شَدِيْدَ الْقُوَى ... إِلَخْ. وَكَتَبَ بَعْدَ ذَلِكَ هَذِهِ الْآيَاتِ وَغَسَلَها بِالْمَاءِ، وَشَرِبَ مِنْهُ أَمِنَ مِمَّا يَنْزِلُ مِنَ الْبَلَاءِ فِيْ ذَلِكَ النَّهَارِ إِلَى تَمَامِ الْعَامِ.
Pengarang kitab Na’tul Bidayat berkata:
Diriwayatkan, bahwasanya
-  barang siapa yang melakukan shalat empat (4) rakaat yang telah lalu,
-  kemudian berdoa juga dengan doa yang lalu, yaitu “ALLAAHUMMA YAA SYADIIDAL QUWAA”
-  Setelah itu kemudian menulis ayat-ayat berikut dan membasuhnya dengan air lalu meminumnya maka insya Allah mendapati barokah dia aman dari bala` yang turun pada siang hari itu sampai sempurnanya tahun

-  Ayatnya yaitu:
سلام قولا من رب رحيم. سلام على نوح في العالمين. سلام على إبراهيم. سلام على موسى وهارون. سلام على إلياسين. سلام عليكم طبتم فادخلوها خالدين. من كل أمر سلام هي حتى مطلع الفجر
AMALAN KE – 5

قُلْتُ: وَهَذِهِ الرِّوَايَةُ هِيَ الَّتِيْ كَانَ يَفْعَلُهَا شَيْخُنَا رَضيَ اللهُ تَعَالَى عَنْهُ وَهِيَ أَحْسَنُ؛ لِعُمُوْمِ النَّفْعِ بِهَا لِلصِّبْيَانِ وَالنِّسْوَانِ وَالْعَبِيْدِ، وَنَحْوِ ذَلِكَ مِمَّنْ لَا يَقْدِرُ عَلَى فِعْلِ شَيْءٍ مِمَّا تَقَدَّمَ.
Aku (pengarang kitab Kanzunnajaah) berkata: Riwayat ini, yang mana dilakukan oleh syaikh kami, radhiyallaaahu ‘anhu adalah yang lebih bagus, karena dapat memanfaatkannya secara umum untuk anak-anak, para wanita dan para hamba dan sebagainya yaitu bagi orang-orang yang tidak bisa melakukan hal yang telah dituturkan dahulu.
Adapun tata-caranya adalah sebagai berikut:
- Sholat Sunnah 4 Rokaat
Tiap Satu Rokaat Membaca:
Surat Al Fatihah satu kali, INNAA A’THOINAAKAL KAUTSAR 17 kali, AL IKHLASH 5 kali, AL FALAQ satu kali dan ANNAAS satu kali
- Kemudian berdoa:
بِسْــمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ،
اَللّـٰـهُمَّ يَا شَدِيْدَ الْقُوٰى ، وَيَا شَدِيْدَ الْمِحَالِ ، يَا عَزِيْزُ ، يَا مَنْ ذَلَّتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيْعُ خَلْقِكَ ، اِكْفِـنِيْ مِنْ شَرِّ جَمِيْعِ خَلْقِكَ ، يَا مُحْسِنُ ، يَا مُجَمِّلُ ، يَا مُتَفَضِّلُ ، يَا مُنْعِمُ ، يَا مُتَكَرِّمُ، يَا مَنْ لآَ إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ ، اِرْحَمْنِيْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

Artinya :
Dengan menyebut asma Allah Yang maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Semoga Allah Ta’ala senantiasa melimpahkan salawat dan salam atas junjungan kita Nabi Muhammad dan atas keluarga serta para sahabat beliau.
Ya Allah Wahai Yang Maha Kuat kekuatan-Nya, wahai Yang sangat rekadaya-Nya, wahai Yang Maha Perkasa yang mana kepada keperkasaan-Mu tunduklah segala makhluk, cukupkanlah aku dari segala makhluk-Mu, wahai Yang Maha Baik, wahai Yang Maha Memperindah, wahai Yang Maha Memberi karunia, wahai Yang Maha Memberi nikmat, wahai Yang Maha Memulyakan, wahai Yang tiada Tuhan selain Engkau, kasihilah aku dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.
اَللّـٰـهُمَّ بِسِرِّ الْحَسَنِ وَأَخِيْهِ وَجَدِّهِ وَأَبِـيْهِ وَأُمِّـهِ وَبَنِيْـهِ اِكْفِـنِيْ شَرَّ هٰذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيْهِ . يَا كَافِيْ (فَسَـيَكْفِيْـكَهُمُ اللهُ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ) ، وَحَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ
وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آٰلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Ya Allah, dengan rahasia yang ada pada sayyid Hasan, saudaranya (Sayyid Husein) , kakeknya (Nabi Muhammad shallallaahu ‘Alaihi wasallam) , ayahnya (sayyidina Ali) ,ibunya (Sayyidah Fathimah), serta keturunannya, jauhkanlah hamba dari keburukan hari ini dan keburukan yang turun di dalamnya, wahai Dzat Yang mencukupi
( Allah akan mencukupi kamu sekalian dan Allah Maha mengetahui lagi Maha mendengar).
Dia adalah sebaik-baik Dzat Yang mencukupi dan menguasai, tiada daya dan kekuatan selain hanya dari Allah yang maha Agung dan maha Luhur
Dan semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada baginda Nabi Muhammad . Beserta keluarga dan para sahabatnya.
Kemudian menulis ayat tersebut dibawah ini, lalu dibasuh dengan air, dan airnya diminum:
سلام قولا من رب رحيم. سلام على نوح في العالمين. سلام على إبراهيم. سلام على موسى وهارون. سلام على إلياسين. سلام عليكم طبتم فادخلوها خالدين. من كل أمر سلام هي حتى مطلع الفجر

AMALAN KE – 6
- Tidak diawali dengan shalat sunnah
Dalam Ta’liiqat Nihayatuzzain halaman 67 (cetakan Al Ma’arif Bandung) diterangkan:
قَوْلُهُ لِنَازِلَةٍ))
Ucapan Mushannif “LI NAAZILATIN’
وَنَقَلَ بَعْضُ الْفُضَلَاءِ أَنَّهُ وَرَدَ أَنَّ الْبَلَايَا الْمُقَدَّرَةَ فِي السَّنَة تُنْقَلُ مِنَ اللَّوْحِ الْمَحْفُوْظِ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فِيْ لَيْلَةِ آخِرِ أَرْبِعَاءَ مِنْ شَهْرِ صَفَرَ
Ba’dhul Fudhala telah mengutip, bahwasanya telah datang (riwayat) sesungguhnya bala`-bala` yang ditakdirkan didalam setahun dipindah dari al Lauh al Mahfuzh ke langit dunia pada malam akhir Rabu dari bulan Shafar
وَأَنَّ مَنْ كَتَبَ هَذِهِ الآيَاتِ السَّبْعَ فِيْ إِنَاءٍ وَمَحَاهُنَّ بِمَاءٍ وَشَرِبَهُ لَمْ يُصِبْهُ شَيْئٌ مِنْ
تِلْكَ الْبَلَايَا
Dan sesungguhnya barang siapa menulis tujuh ayat ini didalam satu wadah, ldan meleburnya dengan air, lalu meminumnya, maka satupun dari bala`-bala` tersebut tidak menimpanya
وَهِيَ :
ayat-ayat tersebut ialah:
سلام قولا من رب رحيم , سلام على نوح في العالمين ,سلام على إبراهيم ,سلام على موسى وهارون, سلام على إلياسين,
سلام عليكم طبتم فادخلوها خالدين, سلام هي حتى مطلع الفجر
وَهِيَ سَبْعُ سَلَامَاتٍ إهـ

Ayat-ayat diatas ada tujuh SALAM
.
Wallaahu A’lam
------------
Keterangan:
Amaliyah Rebo Wekasan dari nomor 1 s/d nomor 5 bersumber dari kitab:
كَنْزُ النَّجَاحِ وَالسُّرُوْرِ فِي الْأَدْعِيَةِ الَّتِيْ تَشْرَحُ الصُّدُوْر
َ
Kanzunnajaah Wassuruur Fii Al Ad’iyah Allatii Tasyrahushshuduur halaman 24-25 Karya: Syeikh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Quds (1280 H – 1334 H)
هُوَ أَحَدُ عُلَمَاءِ مَكَّةَ الْمُكَرَّمَةِ فِي الْقَرْنِ الرَّابِعَ عَشَرَ الْهِجْرِيِّ وَأَحَدُ أَئِمَّةِ الْمَقَامِ الشَّافِعِيَّ بِالْمَسْجِدِ الْحَرَامِ
Beliau adalah salah satu Ulama Mekkah al Mukarramah pada abad XIV H. Dan salah satu Imam Maqam Asy Syafi’i di Masjidil Haram

Afwan saya tdk mengajak dan tdk melarang jika dilakukan  tersrah anda kalo mau mengerjakan.. krn hadist ttg ini terlalu lemah (dhoif) Hamid aly

0 komentar:

Posting Komentar