(Kisah KHR. As'ad Syamsul Arifin Situbondo & KHR. Abdul Hamid Pasuruan).
===================================== Di tahun 70-an, saat KHR. As'ad Syamsul Arifin mengajar santri habis sholat shubuh, Kiai As'ad mengatakan pada santri-santrinya: "Cung.. Aku kangen banget e sama Kiai Hamid Pasuruan". Di saat itu pula santrinya hanya bisa ngangguk ngangguk saja, mendengar dawuh gurunya.
Pas waktu sorenya, santri-santri tadi terkejut bukan main. Bagaimana tidak terkejut, lha wong paginya di rasani, di hari itu juga KHR. Abdul Hamid Pasuruan tiba-tiba datang ke nDalem KHR. As'ad. Padahal jarak antara situbondo dan pasuruan sangat jauh dan di waktu itu tidak ada Telepon maupun HP.
Kiai As'ad, saking senangnya melihat Kiai Hamid datang ke rumahnya, beliau langsung beranjak dari tempat duduknya, dan lari menuju Kiai Hamid, kemudian langsung merangkulnya sambil mengatakan: "Alhamdulillaaahh... Kiai Hamid, Kuping njenengan iku lho, leeebar..!" Mendengar dawuh Kiai As'ad yg mengandung pujian itu, Kiai Hamid melepaskan rangkulan tangan Kiai As'ad seraya mengatakan: "Ngapunten Kiai As'ad, bukan kuping saya yang lebar.. tapi Lisan njenengan yang panjang..!". .
.
. *adem sekali mendengar kisah, sembari menatap wajah teduh beliau-beliau. semoga Allah senantiasa merahmati beliau beserta keluarga. dan kita, para santri-santri yang sangat mencintai beliau mendapat cipratan berkah serta manfaatnya. Aamiin.
_____________________________
Sumber: Habib Hasyim banyuwangi via KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy. -
0 komentar:
Posting Komentar