Abdul Hamid Aly

Rindu ini selalu milikmu Yaa Rosuul

Save Muslim Muslimah

Saling berpesan kepada hal kebenaran dan kesabaran

KH. M. Ali Bahruddin

Pesantren At-taqwa Pasuruan (Keluarga Jam'iyyah Thoriqoh Al-Mu'tabaroh Qodiririyyah wa Naqsyabandiyah).

Nahdlatul Ulama'

Ahlus Sunnah wal Jama'ah An-Nahdliyyah.

Diamond Class

Alhamdulillah ala kulli chaal.

Selasa, 23 Mei 2017

Kalam Al-Habib Salim bin Abdullah Asy-Syathiry

(KH Hisyam Syafaat (Banyuwangi

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala puji bagi Allah Tuhan Pemberi karunia Yang Maha Pengasih dan Penyayang, Yang mengajarkan Al-Qur’an, Sang pencipta insan dan mengajarkannya pengetahuan, Yang mewajibkan bagi kita di dalam agama Islam untuk menunaikan ibadah puasa Ramadhan dan menjadikannya sebagai penghapus dosa-dosa dan peningkat derajat di surga yang paling tinggi. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada pemuka keturunan Adnan (yaitu Nabi Muhammad), yang terbaik dari bangsa manusia dan jin, serta semoga tercurahkan kepada keluarga, para sahabat dan orang-orang yang mengikuti mereka.
Amma Ba’du.

Telah datang kepada kita bulan Ramadhan yang penuh keberkahan. Bulan yang diturunkan di dalamnya al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelas segala sesuatu. Bulan yang Allah menjadikan puasa sebagai kewajibandan shalat malam (Tarawih) sebagai penambah ibadah. Allah mengajarkan bahwa sesungguhnya jalan di bulan yang penuh berkah ini adalah dengan tekad yang kokoh untuk melakukan amal-amal kebajikan. Hendaknya kita melakukan shalat di malam pertama bulan Ramadhan4 rekaat dimana dibaca untuk setiap rekaatnya 1 maqra (tempat tanda bacaan) dari surat Al-Fath (“Inna fatahna laka…”). Diriwayatkan oleh Al-Khatib Asy-Syirbini didalam Tafsirnya dengan sanad yang bersambung kepada Nabi SAW bahwa barangsiapa yang melakukan hal tersebut di awal malam Ramadhan, maka ia akan menjalani kehidupannya setahun dalam kebaikan dan berkecukupan. Hendaknya engkau melakukan hal itu.

Wajib bagi seorang mukmin untuk menunaikan puasa Ramadhan dan menyuruh keluarga dan anak-anaknya untuk berpuasa ketika mereka berumur 10 tahun. Hendaknya melatih dan menggiatkan mereka untuk berpuasa ketika mereka sudah berumur 7 tahun. Apalagi kehidupan sekarang tampak semakin mudah. Jika udara panas, sudah ada alat pendingin. Jika udara dingin, sudah ada alat penghangat. Maka tidak ada alasan udara panas ataupun dingin yang menghambat seseorang untuk berpuasa. Ini merupakan suatu nikmat dariAllah untuk memuliakan hambaNya di akhir jaman.

Wajb bagi seorang mukmin untuk menunaikan ibadah puasa Ramadhan, dantidak ada alasan yang membolehkan untuktidak berpuasa kecuali alasan yang diatur oleh syariat seperti sakit dan lain-lain. Sebagaimana Allah berfirman
,يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِب

َ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ“

Wahai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana juga telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian menjadi orang-orang yang bertakwa”

(QS. Al-Baqoroh: 183 )وَمَن كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ
أُخَرَ يُرِيدُ اللّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلاَ يُرِيدُبِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُواْ الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُواْاللّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ“

Barangsiapa yang sakit, atau dalam keadaan bepergian, dapat mengganti (berpuasa) sebanyak hari-hari yang ditinggalkan di hari-hari yang lain. Allah menginginkan kepada kalian kemudahan dan tidak menginginkan kepada kalian kesulitan, dan hendaklah sempurnakan hitungannya dan agungkanlah Allah atas apa-apa yang Dia karuniakan kepada kalian. Semoga kalian menjadi orang-orang yang bersyukur”

(QS. Al-Baqoroh: 185 )Allah juga berfirman di ayat yang lain

,فمَن كَانَ مِنكُم مَّرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ أَيَّامٍ أُخَرَ“

Barangsiapa yang sakit, atau dalam keadaan bepergian, dapat mengganti (berpuasa) sebanyak hari-hari yang ditinggalkan di hari-hari yang lain.” (QS. Al-Baqoroh: 184 )Tidak berpuasa pada siang hari di bulan Ramadhan tanpa udzur (alasan yang disyariatkan) maka termasuk dari dosa-dosa besar yang mengantarkan pelakunya masuk neraka Jahannam.

وأن يعلق بعراقيبه وتشقق أشداقه وتكسر أسنانه“

Terikat urat-uratnya, dihancurkan rahang-rahang mulutnya, dan dirontokkan gigi-giginya” (Diriwayatkan oleh Ibn Khuzaimah dari Abi Umamah)Untuk gigi-giginya yang dipakai mengunyah pada siang hari bulan Ramadhan, tidak ada balasan kecuali dirontokkan. Untuk rahang-rahang mulut yang dipakai untuk membantu mengunyahdi siang hari bulan Ramadhan, tidak ada balasan kecuali dihancurkan.

Oleh karena itu, hendaknya seorang mukmin berhati-hati untuk tidak berpuasa kecuali jika ada alasan yang dibolehkan oleh syariat.Juga tidak diperbolehkan bagi seorang yang berpuasa untuk membantu orang yang sengaja meninggalkan puasa, seperti membuka rumah makan untuk mereka, ataupun memberikan kepada mereka uangyang bisa dianggap membantu mereka. Barangsiapa yang membantu seseorang yang sengaja meninggalkan puasa di bulan Ramadhan, maka ia sama-sama mendapatkan dosa.

Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda
,من سَنَ

ّ في الإسلام سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل بها بعده من غير أن ينقص من أجورهم شيء ومن سن في الإسلام سنة سيئة كان عليه وزرها ووزر من عمل بها بعده من غير أن ينقصمن أوزارهم شيء“

Barangsiapa yang menbuat sesuatu baru yang baik, maka ia akan mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahalanya sedikitpun. Barangsiapa yang mengadakan sesuatu baru yang jelek, maka ia akan mendapatkan dosa dan dosaorang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosanya sedikitpun.” (Riyadh Ash-Sholihin dari Jarir)

Hendaknya pula bagi setiap orang di bulanRamadhan untuk menjaga puasanya dari sesuatu yang dapat membatalkan, seperti makan, minum, berhubungan badan (untuksuami istri), dan lain-lain. Untuk mengetahui ini, perlu untuk mempelajari ilmu Fiqih. Maka hendaklah engkau belajarilmu Fiqih sehingga dapat mengetahui apa saja yang dapat membatalkan puasa. Selain itu wajib bagi seorang mukmin yangberpuasa untuk menjaga puasanya daripada hal-hal yang dapat membatalkanmakna puasa, seperti menggunjing, mengadu domba, berbohong, melihat sesuatu dengan syahwat, dan bersumpah dusta.

Hendaknya engkau menjauhi hal-hal tersebut dan menjaga dirimu daripada perbuatan-perbuatan itu.Hendaknya pula engkau meraih pahala pada malam bulan Ramadhan dengan menjaga untuk shalat Tarawih, karena sesungguhnya ibadah shalat malam bulan Ramadhan merupakan sunnah muakkadah, sebagaimana disabdakan oleh Rasulullah SAW,

من قام رمضان إيماناً واحتساباً غفر له ما تقدم من ذنبه وما تأخر“

Barangsiapa yang melaksanakan shalat malam bulan Ramadhan dengan penuh keimanan dan keikhlasan, maka Allah akanmenghapus dosa-dosanya yang lalu dan yang akan datang.”Setiap malam bulan Ramadhan adalah penuh dengan keberkahan. Dan yang istimewa keberkahannya dalah malam Lailatul Qodar yang biasanya datang di malam ganjil sepuluh terakhir, dan biasanya terjadi pada malam 27. Hendaklah engkau menjaga ibadah shalat pada malam-malam bulan Ramadhan supaya engkau termasuk orang yang mendapatkan malam Lailatul Qodar.
Allah berfirman,

إِنَّا أَنزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ . وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ . لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْرٍ“

Sesungguhnya kami menurunkannya (Al-Qur’an) di malam Lailatul Qodar. Tahukah engkau apakah malam Lailatul Qodar. Malam Lailatul Qodar adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan” (QS. Al-Qodar: 1-4)Maksudnya, jika engkau beribadah pada malam Lailatul Qodar, maka engkau tertulis beribadah selama seribu bulan, yaitu 83 tahun 4 bulan. Ini merupakan kesempatan dan pahala yang luar biasa yang bisa didapatkan seorang mukmin dengan keberkahan bulan Ramadhan.

Hendaklah pula pada bulan Ramadhan ini engkau menyambung tali silaturrahmi semampunya dan senantiasa berbakti kepada kedua orangtua. Hendaknya juga selalu berhati-hati daripada sesuatu yang dapat membatalkan puasa sampai selesainya bulan Ramadhan.

Kami bermohon kepada Allah agar memberikan keberkahan kepada kita semua di bulan Rajab dan Sya’ban, serta menyampaikan kita kepada bulan Ramadhan. Semoga Allah membantu kita dalam melaksanakan puasa dan shalat malam. Sesungguhnya Dia-lah yang Mahaberkuasa atas segala sesuatu, dan Yang Maha cepat mengabulkan. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Sayyidina Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Segala puji Allah Tuhan sekalian alam.

Selasa, 09 Mei 2017

Amalan Malam Nishfu Syaban dan Fadhilahnya


Sya’ban adalah salah satu bulan istimewa, bulan yang dihormati dalam agama Islam, selain Muharram, Dzulhijjah dan Rajab. Lebih utama lagi pada malam ke lima belas, yang dikenal dengan nama malam Nisfu Sya’ban.

Sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih dari Mu‘az bin Jabal Radhiallahu ‘anhu, bahwa pada malam ini “Allah menjenguk datang kepada semua makhlukNya di Malam Nishfu Sya‘ban, maka diampuni segala dosa makhlukNya kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang bermusuhan.” (HR. Ibnu Majah, at-Thabrani dan Ibnu Hibban).

Begitu juga hadits riwayat Aisyah r.a.
عن عائشة بنت أبي بكر قالت: «قام رسول الله من الليل يصلي، فأطال السجود حتى ظننت أنه قد قبض، فلما رأيت ذلك قمت حتى حركت إبهامه فتحرك فرجعت، فلما رفع إلي رأسه من السجود وفرغ من صلاته، قال: يا عائشة أظننت أن النبي قد خاس بك؟، قلت: لا والله يا رسول الله، ولكنني ظننت أنك قبضت لطول سجودك، فقال: أتدرين أي ليلة هذه؟ قلت: الله ورسوله أعلم، قال: هذه ليلة النصف من شعبان، إن الله عز وجل يطلع على عباده في ليلة النصف من شعبان، فيغفر للمستغفرين، ويرحم المسترحمين، ويؤخر أهل الحقد كما هم»
Dari Aisyah radhiyallahu anha berkata bahwa Rasulullah SAW bangun pada malam dan melakukan shalat serta memperlama sujud, sehingga aku menyangka beliau telah diambil. karena curiga maka aku gerakkan telunjuk beliau dan ternyata masih bergerak. Ketika beliau mengangkat kepalanya dari sujud dan selesai dari shalatnya, beliau berkata, “Wahai Asiyah, (atau Wahai Humaira’), apakah kamu menyangka bahwa Rasulullah tidak memberikan hakmu kepadamu?”Aku menjawab, “Tidak ya Rasulallah, namun Aku menyangka bahwa Anda telah dipanggil Allah karena sujud Anda lama sekali.” Rasulullah SAW bersabda, “Tahukah kamu malam apa ini?” Aku menjawab, “Allah dan rasul-Nya lebih mengetahui.”Beliau bersabda, “Ini adalah malam nisfu sya’ban (pertengahan bulan sya’ban). Dan Allah muncul kepada hamba-hamba-Nya di malam nisfu sya’ban dan mengampuni orang yang minta ampun, mengasihi orang yang minta dikasihi, namun menunda orang yang hasud sebagaimana perilaku mereka.” (HR Al-Baihaqi)

Begitulah kemurahan Allah swt yang diberikan kepada hambanya di malam Nisfu Sya’ban. Sehingga dalam kesempatan lain Aisyah meriwayatkan hadits lagi dengan banyaknya pengampunan itu semisal bulu kambing Bani Kalb
عن عائشة بنت أبي بكر قالت: «قال رسول الله : "إن الله ينزل ليلة النصف من شعبان إلى السماء الدنيا، فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب"
Sesungguhnya Allah ‘Azza Wajalla turun ke langit dunia pada malam nisfu sya’ban dan mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu pada kambing Bani Kalb (salah satu kabilah yang punya banyak kambing). (HR At-Tabarani dan Ahmad)

Demikianlah hendaknya kesempatan ini tidak disia-siakan. Seorang muslim yang bijak tentunya akan memanfaatkan malam Nisfu Sya’ban sebaik-baiknya, dengan sebaik-baiknya memohon pengampunan dan melaksanakan amal kebaikan sebanyak-banyaknya. Demikian hadits riwayat Ali bin Abi Thalib menegaskan
عن علي بن أبي طالب قال: «قال رسول الله : "إذا كان ليلة النصف من شعبان فقوموا ليلها وصوموا نهارها فإن الله ينزل فيها إلى سماء الدنيا فيقول ألا من مستغفر فأغفر له ، ألا من مسترزق فأرزقه ألا من مبتلى فأعافيه ألا كذا ألا كذا حتى يطلع الفجر
Dalam hadis Ali, Rasulullah bersabda: "Malam nisfu Sya'ban, maka hidupkanlah dengan salat dan puasalah pada siang harinya, sesungguhnya Allah turun ke langit dunia pada malam itu, lalu Allah bersabda: "Orang yang meminta ampunan akan Aku ampuni, orang yang meminta rizqi akan Aku beri dia rizqi, orang-orang yang mendapatkan cobaan maka aku bebaskan, hingga fajar menyingsing." (H.R. Ibnu Majah dengan sanad lemah).

Amalan Malam Nisfu Sya’ban
Berbagai amalan malam Nisfu Sya’ban dapat dimulai setelah sholat maghrib. Berpegang pada hadits Rasulullah saw, sebaiknya ibadah malam Nisfu Sya’ban ini dilakukan secara individual (tidak berjama’ah). Namun juga tidak ada pelarangan jika dilakukan secara berjama’ah. Dengan didahului shalat sunnah dua rakaat yang niatnya adalah
أصلى سنة نصف شعبان ركعتين لله تعالى
Artinya: Aku niat shalat sunat nisfu sya’ban 2 rakaat sebagai karena Allah Ta’ala.

Bilangan shalat sunnah Nisfu Sya’ban adalah 2 rakaat dengan 1 kali salam. Pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca surat Al-Kafirun. Sedangkan pada rakaat setelah Al-Fatihah membaca surat Al-Ikhlas.

Dalam Ihya’ Ulumiddin, Imam Ghazali memberikan petunjuk agar dalam setiap rekaatnya setelah membaca fatihah hendaknya membaca surat al-Ikhlas sebelas kali. Atau dapat juga shalat sepuluh rakaat disetiap rakaatnya membaca Fatihah dan membaca al-Ikhlas seratus kali. Shalat ini disebut juga shalat al-khair, hal ini berdasar pada apa yang dilakukan oleh para ulama terdahulu.

Setelah shalat sunnah dua rekaat biasanya dilanjutkan dengan membaca surat yasin tiga kali yang dan ditutup dengan do’a malam Nisyfu Sya’ban di bawah ini
اَللَّهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَ لا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَا ذَا اْلجَلاَلِ وَ اْلاِكْرَامِ ياَ ذَا الطَّوْلِ وَ اْلاِنْعَامِ لاَ اِلهَ اِلاَّ اَنْتَ ظَهْرَ اللاَّجِيْنَ وَجَارَ الْمُسْتَجِيْرِيْنَ وَ اَمَانَ اْلخَائِفِيْنَ . اَللَّهُمَّ اِنْ كُنْتَ كَتَبْتَنِى عِنْدَكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقِيًّا اَوْ مَحْرُوْمًا اَوْ مَطْرُوْدًا اَوْ مُقْتَرًّا عَلَىَّ فِى الرِّزْقِ فَامْحُ اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ فِيْ اُمِّ اْلكِتَابِ شَقَاوَتِي وَ حِرْمَانِي وَ طَرْدِي وَ اِقْتَارَ رِزْقِي وَ اَثْبِتْنِىْ عِنْدَكَ فِي اُمِّ اْلكِتَابِ سَعِيْدًا مَرْزُوْقًا مُوَفَّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَ قَوْلُكَ اْلحَقُّ فِى كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللهُ مَا يَشَاءُ وَ يُثْبِتُ وَ عِنْدَهُ اُمُّ اْلكِتَابِ. اِلهِيْ بِالتَّجَلِّى اْلاَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانَ الْمُكَرَّمِ الَّتِيْ يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ اَمْرٍ حَكِيْمٍ وَ يُبْرَمُ اِصْرِفْ عَنِّيْ مِنَ اْلبَلاَءِ مَا اَعْلَمُ وَ مَا لا اَعْلَمُ وَاَنْتَ عَلاَّمُ اْلغُيُوْبِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَ صَحْبِهِ وَ سَلَّمَ . اَمِيْنَ
Artinya:
Ya Allah, Dzat Pemilik anugrah, bukan penerima anugrah. Wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan. Wahai dzat yang memiliki kekuasaan dan kenikmatan. Tiada Tuhan selain Engkau: Engkaulah penolong para pengungsi, pelindung para pencari perlindungan, pemberi keamanan bagi yang ketakutan. Ya Allah, jika Engkau telah menulis aku di sisiMu di dalam Ummul Kitab sebagai orang yang celaka atau terhalang atau tertolak atau sempit rezeki, maka hapuskanlah, wahai Allah, dengan anugrahMu, dari Ummul Kitab akan celakaku, terhalangku, tertolakku dan kesempitanku dalam rezeki, dan tetapkanlah aku di sisimu, dalam Ummul Kitab, sebagai orang yang beruntung, luas rezeki dan memperoleh taufik dalam melakukan kebajikan. Sunguh Engkau telah berfirman dan firman-Mu pasti benar, di dalam Kitab Suci-Mu yang telah Engkau turunkan dengan lisan nabi-Mu yang terutus: “Allah menghapus apa yang dikehendaki dan menetapkan apa yang dikehendakiNya dan di sisi Allah terdapat Ummul Kitab.” Wahai Tuhanku, demi keagungan yang tampak di malam pertengahan bulan Sya’ban nan mulia, saat dipisahkan (dijelaskan, dirinci) segala urusan yang ditetapkan dan yang dihapuskan, hapuskanlah dariku bencana, baik yang kuketahui maupun yang tidak kuketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi, demi RahmatMu wahai Tuhan Yang Maha Mengasihi. Semoga Allah melimpahkan solawat dan salam kepada junjungan kami Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau. Amin.

KISAH LUCU SANTRI KYAI KHOLIL SALAH DOA

Apa jadinya jika kita mengamalkan doa yang salah, namun doa itu tetap manjur? Berikut ini adalah kisah lucu salah seorang santri dari Kyai Kholil Bangkalan, Madura. yang salah mengamalkan doa namun ternyata tetap manjur.

Syaikhona K.H. Mohammad Kholil adalah seorang ulama besar di Nusantara. Beliau adalah guru dari dua Kyai pendiri Ormas Islam terbesar di tanah air yaitu K.H. Hasyim Asy'ari (Nahdlatul Ulama) dan K.H. Ahmad Dahlan (Muhammadiyah). Beliau mempunyai pondok pesantren di Bangkalan, Madura

Alkisah Kyai Kholil yang juga dikenal wali dan punya banyak karomah itu mempunyai khodam atau pelayan dari salah satu santri beliau. Si Khodam ini bertanggung jawab mengurus kitab-kitab beliau. Ia bertugas membawanya ketika sang kyai mengajar, membersihkannya, dan meletakkan kembali di tempat semula.

DOA BERKELAHI

Suatu hari, ketika sedang membersihkan kitab, tidak sengaja khodam itu melihat di halaman kitab ada tulisan "DO'A AQEQET" dalam tulisan Arab.

"Wah, ini doa kesukaan saya," gumamnya dalam hati.

Aqeqet atau Akeket adalah bahasa Madura artinya BERKELAHI. Khodam itu segera menghafalkan doa yang hanya beberapa kalimat itu. Setelah merasa sudah hafal, dia mengembalikan kitab itu ke tempat semula.

Suatu hari, si khodam terlibat perselisihan dengan santri lain yang menjadi ketua pengurus pondok pesantren. Khodam yang tubuhnya kerempeng itu biasanya selalu mengalah. Tetapi kali ini dia ngeyel tidak mau mengalah. Dia menantang ketua pengurus pondok yang tubuhnya lebih besar dan kekar.

Beberapa saat khodam itu komat kamit membaca "doa aqeqet" yang sudah dihapalnya sambil menyingsingkan lengan bajunya.

"Maju kamu!" tantang ketua pengurus sambil mengenakan kopiahnya.
"Oh, jelas," kata khodam dengan posisi siap tempur.

"MENGAMALKAN" DOA BERKELAHI

Perkelahianpun dimulai. Santri-santri berdatangan menyaksikan tontonan gratis itu.

Dari awal, khodam terus mendesak mundur ketua pengurus. Sorak sorai bergemuruh. Ketua pengurus kaget dan terheran-heran dengan kekuatan serangan khodam yang sejak dulu dia remehkan. Akhirnya, ketua pengurus pondok menyerah kalah. Padahal dia dikenal memiliki banyak ragam ilmu beladiri.

Kejadian itu membuat si khodam menjadi terkenal. Pada hari-hari berikutnya, banyak santri yang menjajal kekuatan khodam itu. Namun, setiap berkelahi, khodam selalu menang.

Ketenaran si khodam akhirnya terdengar oleh Syaikhona Kyai Kholil. Mungkin karna penasaran, beliau memanggil khodamnya itu.

TERNYATA BUKAN DOA BERKELAHI

"Khodam, kesini kamu!" panggil kyai.
"Baik kyai," jawab khodam dengan ta'dzim dan bergegas menghampiri.

"Saya dengar kamu selalu menang berkelahi," selidik Kyai Kholil penasaran.
"Barokahnya kitab Kyai," jawab khodam merendah.

"Mengapa begitu?" Tanya kyai Kholil.
"Saya mendapatkan do'a berkelahi (akeket) dari kitab kyai," terang khodam.

"Coba saya mau lihat," kata kyai Kholil semakin ingin tau.
"Ini kyai," jawab khodam sambil menunjukkan halaman kitab "referensi"-nya.

Dalam huruf Arab, Aqiqah ditulis dengan عقيقة . Kitab di pondok pesantren memang kebanyakan bertulisan Arab tanpa haroqat atau tanda baca. Istilahnya Arab Gundul. Dan selain dalam bahasa Arab, biasanya huruf Arab tersebut diberi keterangan berupa tulisan Arab juga yang disebut Huruf Pegon.

Bedanya, meskipun sama-sama huruf Arab, huruf Pegon ini bukanlah bahasa Arab tapi merupakan bahasa daerah. Biasanya bahasa Jawa atau Madura. Oleh karena itu, kata عقيقة yang seharusnya dibaca Aqiqah dalam bahasa Arab malah dibaca Aqeqet atau Akeket oleh si khodam yang artinya "Berkelahi" dalam bahasa Madura.

"Oh, ini do'a AQIQAH nak. Bukan AKEKET," kata Kyai Kholil.

Mendengar keterangan kyainya, khodam itu terkaget lalu tertunduk malu. Doa yang dia pakai untuk berkelahi ternyata doa untuk Aqiqah.

Khodam itu salah baca, tapi kok manjur? Itulah kekuatan doa yang diiringi keyakinan kuat di hati.