Abdul Hamid Aly

Rindu ini selalu milikmu Yaa Rosuul

Save Muslim Muslimah

Saling berpesan kepada hal kebenaran dan kesabaran

KH. M. Ali Bahruddin

Pesantren At-taqwa Pasuruan (Keluarga Jam'iyyah Thoriqoh Al-Mu'tabaroh Qodiririyyah wa Naqsyabandiyah).

Nahdlatul Ulama'

Ahlus Sunnah wal Jama'ah An-Nahdliyyah.

Diamond Class

Alhamdulillah ala kulli chaal.

Jumat, 30 Agustus 2019

Insya Allah tanggal 1 muharrom 1441H bertepatan hari Minggu 1september 2019


Amalanipun:;

1. Baca Doa Akhir Tahun
Di baca 3 kali setelah shalat Asar(sabtu 31 agustus 2019)

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى  مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْناَ فِى هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَناَ عَنْهُ  فَلَمْ نَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلِمْتَ عَلَناَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ. عَلَى عُقُوْبَتِناَ وَدَعَوْتِناَ اِلَى التَّوْبَةِ بَعْدَ جُرْاُتِناَ  عَلَى مَعْصِيَتِكَ. فَإِنّاَ نَسْتَغْفِرُكَ فَغْفِرْ لَنَا وَمَا عَمِلْناَ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَناَ عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَنَسْأَلُكَ اَللَّهُمَّ يَاكَرِيْمُ. يَاذَ الْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ اَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنَّا وَلاَ تَقْطَعَ رَجَائِناَ مِنْكَ يَاكَرِيْمُ
وَصَلَى اللّٰهُ عَلَى  مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ... (x ٣ )

bismillaahhir rohmaanir rohiim
washollalloohhu ‘alaa  muhammadin wa’alaa aalihhi washohbihhi wasallam
alloohhumma maa ‘amilnaa fii hhadzihhis sanati mimmaa nahaitanaa ‘anhu falam natub minhhu walam tardlohhu walam tansahhu wahamulta ‘alaynaa ba’da qudrotika ‘alaa ‘uquubatinaa wada autina ilaat taubati minhhu ba’da jur-atinaa  ‘alaa ma’shiyatika fa-innaa nastaghfiruka faghfirlana wamaa ‘amilnaa fiihaa mimmaa tardloohhu wawa’adtanaa ‘alaihhisy syawaaba fanas-aluka alloohhumma yaa kariimu yaa dzaljalaali wal-ikroomi an  tataqobbalahu minnaa  walaa taqto’ rojaa-inaa  mingka yaa kariimu
washollalloohhu ‘alaa muhammadin wa’alaa aalihhi washohbihhi wasallim... (3x)

Artinya :
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya. Ya Allah, segala yang telah kami  kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk kami, dan Engkau telah mengajak kami untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat.
Karena itu ya Allah, kami mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada kami dengan kemurahan-Mu. Segala apa yang telah kami kerjakan, selama tahun ini, berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala, kami mohon kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga berkenan menerima amal kami dan semoga Engkau tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu, wahai Dzat Yang Maha Pemurah. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Nabi Muhammad SAW, para keluarga dan sahabatnya”

Fadhilah =
- Barang siapa membaca doa akhir tahun maka di hapus dosa-dosanya selama 1 Tahun..
Dan Iblis (raja syetan) akan berteriak sambil berkata "kesusahanlah bagiku & sia- sialah pekerjaanku menggoda anak adam (manusia) pada tahun ini, maka binasalah dengan satu saat saja sebab membaca Do'a ini"
.....

2. Baca Doa Awal Tahun
Di baca 3 kali setelah shalat Maghrib ( sabtu 31 agustus 2019)

بسم اللّه الرحمن الرحيم
وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى   مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ,
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الْأَبَدِيُّ الْقَدِيْمُ الْأَوَّلُ. وَعَلَى فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ وَجُوْدِكَ الْمُعَوَّلْ. وَهَذَا عَامٌّ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلْ. نَسْئَلُكَ الْعِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ وَجُنُوْدِهِ. وَاْلعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الْأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ. وَالْإِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُناَ إِلَيْكَ زُلْفَى. يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ. يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.
وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى  مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ. وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ... (x ٣ )

bismillaahhir rohmaanir rohiim
washollalloohhu ‘alaa Muhammadin wa’alaa aalihhi washohbihi wasallam alloohhumma antal abadiyyul qodiimul awwalu wa’alaa fadllikal ‘azhiimi wajuudikal mu’awwali wa haadzaa ‘aamun jadiidun qod aqbala nas-alukal ‘ishmata fiihhi minasy syaithooni wa-awliyaa-ihi wajunuudihi wal’awna ‘alaa hadzihin nafsil mammaroti bissuu-i wal-istighoola bimaa yuqorribunaa ilaika zulfaa yaa dzaljalaali wal-ikromi yaa arhamar roohimiina washollalloohu ‘alaa Muhammadin wa’alaa aalihhi washohbihhi wasallam... (3x)

Artinya:
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga dan sahabatnya. Ya Allah Engkaulah Yang Abadi, Dahulu, lagi Awal. Dan hanya kepada anugerah-Mu yang Agung dan Kedermawanan-Mu tempat bergantung. Dan ini tahun baru benar-benar telah datang. Kami memohon kepada-Mu perlindungan dalam tahun ini dari (godaan) syetan, kekasih-kekasihnya dan bala tentaranya. Dan kami memohon pertolongan untuk mengalahkan hawa nafsu amarah yang mengajak pada kejahatan,agar kami sibuk melakukan amal yang dapat mendekatkan diri kami kepada-Mu wahai Dzat yang memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Semoga Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, para keluarga dan sahabatnya.”

Fadhilah =
- Barang siapa membaca Doa Awal Tahun, maka Allah SWT akan memberikan perlindungan dan pertolongan dari segala bencana dan godaan syetan. Sehingga dlm tahun itu akan membawa perubahan, kebahagiaan & ketentraman lahir batin, Allah SWT juga mengutus dua malaikat yg selalu menyertainya agar tidak terjerumus dlm tipu daya syaitan & terhindar dari fitnahnya serta Angkara murka yg dapat membawa kepada kehancuran Diri..
.....

3. Puasa akhir Tahun (sabtu 31 agustus) dan Awal Tahun (minggu 1 september 2019)

Serta puasa 10 hari awal bulan, terutama :
Puasa Tasyu'a (9 Muharram/ selasa 9 september )
Puasa Asuro (10 Muharram/rabu 10 September 2019)

Fadhilah =
- barang siapa puasa 2 hari yaitu Akhir Tahun & Awal Tahun berarti Orang tsb menutup akhir tahun dg Puasa & membuka awal tahun dg Puasa, serta orang tsb di ampuni dosa-dosanya selama 50 tahun..

- Barang siapa Puasa 10 hari awal bulan Muharram maka akan mendapatkan surga firdaus di langit tertinggi..

- Barang siapa Puasa Tasyu'a & Asuro maka di hapus dosa selama 1 tahun yg telah lewat, mendapat pahala 10.000 malaikat, 10.000 orang menjalankan ibadah haji dan umrah & pahalanya 10.000 orang mati syahid..

- Dan barang siapa memberi makan berbuka pada Orang yg berpuasa di hari Asuro, maka ia mendapatkan pahala memberi makan sampai kenyang terhadap semua Umat Nabi Muhammad SAW..
....

4. Baca 70 kali setelah shalat Maghrib & subuh (dibaca selama 10 hari awal bulan)

حَسْبُنَااللّٰهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ ... ( x ٦٠ )

Hasbunallahu wani'mal wakiilu ni'mal maulaa wani'man nashiiru.. (70x)

Artinya:
"Cukuplah Allah menjadi sandaran kami, dan Dia sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong.

Fadhilah =
- Insya Allah sepanjang tahun akan dilindungi Allah SWT dari musibah & hal-hal buruk
......

5. Baca Doa Asuro
Dibaca 7 kali setelah shalat subuh/ di pagi hari Asuro (10 Muharram/rabu 10 September 2019)

بَسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
سُبْحَانَ اللّٰهِ مِلْءُالْمِيْزَانِ وَمُنْتَهَى الْعِلْمِ وَمَبْلَغَ الرِّضَا وَزِنَةَالْعَرْشِ لاَمَلْجَأَ وَلاَمَنْجاَ مِنَ اللّٰهِ اِلاَّ اِلَيْهِ سُبْحَانَ اللّٰهِ عَدَدَالشَّفْعِ وَالْوَتْرِ وَعَدَدَكَلِمَاتِ اللّٰهِ التَّامَّاتِ كُلَّهاَ نَسْأَلُكَ السَّلاَمَةَبِرَحْمَتِكَ يَااَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَلاَحَوْلَ وَلاَقُوَّةَاِلاَّبِااللّٰهِ الْعَلِىِّ الْعَظِيْمِ وَهُوَحَسْبِي وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ
وَصَلَّى اللّٰهُ عَلَى  مُحَمَّدٍ خَيْرِ خَلْقِهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ ... ( x ٧ )

Subhanallahi mil-ul miizaani wa muntahal 'ilmi wa mablaghar ridhaa wazinatal 'arsyi Laa malja-a walaa manja minallahi illa ilaihi subhaanallahi 'adadasy syaf'i wal watri Wa 'adada kalimaatillahittaammati kullaha nas-alukas salaamata birahmatika yaa arhamar raahimina Walaa haula walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'azhiimi Wa huwa hasbi wa ni'mal wakiilu ni'mal maulaa wa ni'man nashiiru
Wa shallalahu 'alaa  muhammadin khoiri kholqihi wa 'alaa aalihi washahbihii wasallam"..( 7x )

Artinya:
"Maha Suci Allah sepenuh timbangan, sesempurna ilmu, sepenuh keridhaan dan timbangan 'arsy. Tidak ada tempat berlindung dan menyelamatkan diri dari Allah, kecuali hanya kepada-Nya. Maha Suci Allah sebanyak bilangan genap dan ganjil, dan sebanyak kalimat Allah yang sempurna, kami memohon keselamatan dengan rahmat-Mu wahai Dzat Yang Paling Penyayang diantara semua yang penyayang. Dan tiada daya upaya dan kekuatan, kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung. Dan Dialah yang mencukupi kami, sebaik-baik Pelindung, sebaik-baik kekasih, dan sebaik-baik Penolong. Semoga rahmat dan salam Allah tetap tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW sebaik baik ciptaanya, dan para keluarganya dan sahabat beliau."

Fadhilah =
- Insya Allah akan diberi umur panjang (tidak akan meninggal pd tahun ini) dan jika sudah dekat ajalnya, maka dia akan di takdirkan lupa atau tidak baca Doa ini..
.....

6. Hari asuro 10 muharrom (rabu 10 September 2019) adalah Hari Raya Anak Yatim

Fadhilah =
- Barang siapa di hari Asuro membuat Gembira Anak Yatim maka orang tersebut sama dengan menggembirakan anak yatim satu dunia dan mengusap kepala anak yatim hari ini dapat memadamkan api neraka
.....

7. Hari asuro 10 muharrom (rabu 10 september September 2019) di sunahkan bagi suami utk memberikan uang belanja/ nafkah lebih kepada istri & keluarganya dari hari- hari biasanya..

Fadhilah =
- Barang siapa memberi keluasan nafkah pd keluarganya di hari Asuro, maka Allah SWT akan memberi keluasan Rizki padanya selama 1 tahun..

mugi manfaat & Barokah.

اللّهمّ صلّ على  محمّد وعلى اله وصحبه وسلّم

آمين ياربّ العالمين..
.....

Amalan di Bulan Mulia Muharram

Habib Abu Bakar Assegaf (Pasuruan)

Berakhirnya buan Dzulhijjah dan datangnya bulan Muharram menjadi penanda tutup tahun bagi umat muslim di seluruh dunia. Umat muslim yang memakai penanggalan hijriyah, dengan menggunakan rotasi bulan sebagai rujukannya, memiliki dua belas pergantian bulan dalam setiap tahunnya. Sama persis seperti penanggalan masehi. Bulan pertama adalah bulan Muharram, dan bulan terakhir adalah bulan Dzulhijjah.

Banyak yang istimewa dari bulan Muharram ini. Selain termasuk rangkaian bulan yang dimuliakan dalam agama islam, banyak juga amalan dan doa khusus yang bisa kita amalkan pada saat-saat tertentu di bulan Muharram.

Muharram merupakan bulan kedua yang paling utama untuk melaksanakan ibadah puasa dalam islam, di samping Ramadlan. Setelah bulan Muharram, bulan terbaik untuk berpuasa adalah bulan Rajab, Dzulhijjah, Dzulqodah, kemudian Sya’ban.

Imam Ibnu Hajar pernah meriwayatkan hadits dari Sayyidah Hafshah ra.,

من صام أخر يوم من ذي الحجة و أول يوم من المحرم، جعله الله كفارة خمسين سنة. وصوم يوم من المحرم بصوم ثلاثين يوما

“Barang siapa berpuasa di hari terakhir bulan Dzulhijjah dan hari pertama bulan Muharram, maka Allah swt. akan menjadikannya sebagai pelebur dosa selama lima puluh tahun. Dan puasa sehari di bulan Muharram sama dengan puasa tiga puluh hari di bulan lainnya”

Dikutip pula dari kitab Ihya’ Ulumuddin[1] karya Imam Al-Ghazali, beliau pernah menukil satu hadis:

عن النبي صلى الله عليه و سلم أنه قال: من صام ثلاثة أيام من شهر الحرام الخميس والجمعة والسبت، كتب الله تعالى له عبادة سبع مئة سنة

“Barang siapa yang mau berpuasa di tiga hari pada bulan mulia: hari Kamis, Jumat, dan Sabtu, maka Allah swt. (memerintahkan pada malaikat untuk) menuliskan baginya pahala beribadah selama tujuh ratus tahun.”

Doa-Doa yang Bisa Dibaca di Bulan Muharram

Doa ini bisa dibaca pada sepuluh hari pertama bulan Muharam tiga kali sehari. Faidahnya, siapa yang mau membaca doa ini akan terjaga dari gangguan setan selama setahun penuh.

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ قَدِيْمٌ وَهَذَا الْعَامُ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، وَسَنَةٌ جَدِيْدَةٌ قَدْ أَقْبَلَتْ، نَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهَا وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا، وَنَسْتَكْفِيْكَ فَوَاتَهَا وَشُغْلَهَا، فَارْزُقْنَا الْعِصْمَةَ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ سَلَّطْتَ عَلَيْنَا عَدُوًّا بَصِيْرًا بِعُيُوْبِنَا، وَمُطَّلِعًا عَلَى عَوْرَاتِنَا، مِنْ بَيْنِ أَيْدِيْنَا وَمِنْ خَلْفِنَا، وَعَنْ أَيْمَانِنَا وَعَنْ شَمَائِلِنَا، يَرَانَا هُوَ وَقَبِيْلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا نَرَاهُمْ

اَللَّهُمَّ آيِسْهُ مِنَّا كَمَا آيَسْتَهُ مِنْ رَحْمَتِكَ، وَقَنِّطْهُ مِنَّا كَمَا قَنَّطْتَهُ مِنْ عَفْوِكَ، وَبَاعِدْ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُ كَمَا حُلْتَ بَيْنَهُ وَبَيْنَ مَغْفِرَتِكَ، إِنَّكَ قَادِرٌ عَلَى ذَلِكَ، وَأَنْتَ الْفَعَّالُ لِمَا تُرِيْدُ

وَصَلَّى اللهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّم

“Ya Allah, Engkau adalah zat yang Maha Dahulu. Tahun ini adalah tahun baru yang telah menjelang. Dan tahun baru yang telah datang. Kami memohon kepada-Mu kebaikan-kebaikan di tahun ini, dan kami mohon perlindungan dari-Mu dari keburukan-keburukan di tahun ini. Kami mencukupkan diri pada-Mu dari kehilangan-kehilangan kesempatan dan kesibukan-kesibukan di tahun ini. Maka berilah kami rizki bisa terlindung dari setan yang terkutuk. Ya Allah, Engkau memberikan kekuasaan setan yang menjadi musuh bagi kami dan bisa melihat kekurangan-kekurangan kami, bisa mengetahui cela-cela kami, dari depan, belakang, kanan, dan kiri kami. Mereka dan golongan mereka bisa melihat kami sementara kami tak bisa melihat mereka. Ya Allah, putus asakanlah mereka dari kami, sebagaimana Engkau putus asakan mereka untuk mendapatkan rahmat-Mu. Putuskanlah harapan mereka dari kami, sebagaimana engkau menjadikan mereka putus harapan dari pengampunan-Mu. Jauhkanlah mereka dari kami, sebagaimana Engkau menghalangi mereka dari maaf-Mu. Engkaulah Zat yang mampu untuk melakukan hal tersebut, dan Engkaulah Zat yang Maha melakukan atas segala yang Engkau kehendaki. Salawat dan salam semoga selalu terhaturkan untuk junjungan kita Nabi Muhammad saw., keluarga, dan para sahabat.”

Amalan di Hari Asyura

Hari asyura (عاشوراء) adalah hari kesepuluh bulan Muharram. Hari ini bisa dibilang salah satu hari yang paling khusus dan istimewa pada bulan tersebut. Dulu, sewaktu Nabi Muhammad saw. tiba di Madinah, orang-orang Yahudi Madinah selalu berpuasa pada hari tersebut. Nabi lalu menganjurkan pula kepada umatnya untuk berpuasa pada hari tersebut. Hanya saja beliau menambahkan pula kesunnahan puasa pada sehari sebelumnya, agar berbeda dengan tradisi orang-orang Yahudi. Puasa hari kesembilan itu disebut puasa tâsu’a. Pahala puasa pada hari asyura  sendiri sangat besar. Diriwayatkan dari sahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas ra., bahwasanya Rasulullah saw. pernah bersabda:

مَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أَعْطَاهُ اللَّهُ تَعَالَى ثَوَابَ عَشْرَةِ آلافِ مَلَكٍ  وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ مِنَ الْمُحَرَّمِ أُعْطِيَ ثَوَابَ عَشْرَةِ آلَافِ حَاجٍّ وَمُعْتَمِرٍ وَعَشْرَةِ آلافِ شَهِيدٍ ، وَمَنْ مَسَحَ يَدَهُ عَلَى رَأْسِ يَتِيمٍ يَوْمَ عَاشُورَاءَ رَفَعَ اللَّهُ تَعَالَى لَهُ بِكُلِّ شَعْرَةٍ دَرَجَةً ، وَمَنْ فَطَّرَ مُؤْمِنًا لَيْلَةَ عَاشُورَاءَ فَكَأَنَّمَا أَفْطَرَ عِنْدَهُ جَمِيعُ أُمَّةِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ ، وَأَشْبَعَ بُطُونَهُمْ

“Barang siapa yang berpuasa pada hari asyura di bulan Muharram, maka Allah SWT akan memberikannya pahala sepuluh ribu malaikat. Dan barang siapa yang mau berpuasa pada hari asyura di bulan Muharram, maka ia akan diberikan pahala sepuluh ribu orang yang menunaikan ibadah haji, umrah, dan sepuluh ribu pahala orang yang mati syahid. Dan siapa yang mengusap kepala anak yatim pada hari asyura, maka Allah swt. akan mengankat ntuknya, setiap helai rambut satu derajat. Dan barang siapa yang memberi hidangan berbuka pada malam asyura, maka seakan-akan ia memberikan hidangan berbuak untuk seluruh umat Muhammad saw., dan mengenyangkan perut mereka semua.” [2]

Pada malam asyura dianjurkan untuk tidak tidur, menghidupkan malam harinya. Karena faidah dan fadhilahnya sangatlah besar. Kita dapat menghidupkan malam asyura dengan membaca Alquran, mendengarkannya, atau melantunkan zikir-zikir yang warid, telah diajarkan nabi.

Pada siang harinya kita juga tak luput dari anjuran untuk senantiasa berdoa dan membaca tasbih. Dalam kitab Fadhâil Al-‘Âsyûriyyah, yang dikutip pula dalam kitab Kanzun Najah wa Surur, siapa yang mau membaca “Hasbunallâh wa ni’mal wakîl, ni’mal mulâ wa ni’ma al-nashîr” sebanyak tujuh puluh kali maka Allah swt. akan mencegahnya dari keburukan pada tahun tersebut.[]

[1] Ihya Ulumuddin Jilid 1 Hal 237.

[2] Hadis marfu’ dalam kitab Tanbihul Ghafilin. Hal 139. Cet. Haramain.

Lirboyo.net

Minggu, 25 Agustus 2019

Kisah Santun Dalam Berdakwah

KH. Fadhol Hija (Ketua MUI Kab. Malang)

Menyeru pada kebaikan tidaklah hanya bermodal wawasan dan ilmu agama semata yang berguna untuk membatasi gerak kita agar tidak sampai berlebihan dan menerjang aturan syara’ dalam berdakwah, akan tetapi masih membutuhkan taktik dan cara lain yang lebih sistemik sehingga bisa lebih menunjang dan mensukseskan sebuah dakwah, dan yang tak kalah penting adalah akhlak, tanipanya dakwah akan hanya berbuntut pada kekerasan dan bahkan akan kehilangan esensinya.

Sebab, seorang penyeru ketika hanya bermodal ilmu saja tanpa di bekali akhlak, ketika dalam prosesi dakwahnya ada dari wibawa, harta atau kedudukannya yang disinggung, maka bisa jadi spirit awal dari dakwahnya yang bertujuan mencari pahala akan beralih pada pembelaan diri sendiri, ada baiknya kita jadikan teladan kisah-kisah orang mulia terdahulu dalam mengajak pada kebaikan.

Suatu saat ada seorang pemuda mendatangi Baginda Nabi saw. Dan berkata dengan polosnya “wahai Nabi Allah, apakah engkau mengizinkanku untuk berzina ?” sontak hal ini menyebabkan kericuhan kecil di kalangan Sahabat yang hadir disitu dan beniat hendak berbuat kasar padanya. Tak ingin terjadi keributan, Nabi mengambil alih, dengan lembut beliau bersabda “ bawa pemuda itu kepadaku” pemuda itu mendekat dengan takzim hingga duduk persis di depan Nabi.
“apakah kau mau menzinai ibumu” Beliau mengawali, kaget mendengar apa yang di katakan Nabi, pemuda itu menjawab tegas “tidak, semoga Allah melindungiku”.  “begitulah, manusia tidak mau berzina dengan ibunya” tangkas Nabi. “Apakah kau mau menzinai saudarimu?”dengan jawaban yang sama pemuda berkata “tidak, semoga Allah melindungiku”.

Baginda Nabi membalas “begitulah, manusia tidak mau berzina dengan saudarinya” pertanyaan Nabi dan jawaban pemuda itu tetap dan terus berlanjut hingga Baginda Nabi bertanya “Apakah kau mau menzinai bibimu?” masih dengan jawaban yang sama pemuda tadi menjawab “tidak, semoga Allah melindungiku” dan Nabi membalas “begitulah, manusia tidak mau berzina dengan ibunya”.
Setelah itu Baginda Nabi meletakkan tangannya yang mulia ke dada pemuda itu seraya berdoa “ Ya Allah bersihkan hatinya, ampuni dosanya dan jagalah kemaluannya (dari melakukan hal-hal buruk)” setalah kejadian ini, pemuda tersebut menjadi orang paling membeci terhadap perzinaan.

Di ceritakan juga tentang seorang pemuda yang berpapasan dengan Shillah bin Asyim, pemuda  itu  membiarkan jubahnya terurai hingga menyeret di tanah (merupakan perilaku tidak baik), melihat hal ini orang-orang yang melihatnya hendak bertindak dengan kasar padanya untuk mengingatkan.
Namun Shillah bin Asyim mencegah “ tunggu, serahkan urusannya padaku” dengan lembut ia berkata kepada pemuda itu “wahai anak saudaraku (panggilan keayahan), aku ada perlu denganmu” mendengar sambutan hangat ini, dengan lapang dada pula pemuda tersebut mengiyakan “ keperluan apa paman?” “aku ingin kau sedikit mengangkat jubahmu itu” “oh, iya dengan senang hati paman”  iapun sedikit menaikkan jubahnya.

Setelah itu Shillah bin Asyim bekata kepada sahabat-sahabatnya yang tadi berniat berlaku kasar pada si pemuda “kalau kalian tadi bertindak kasar padanya, niscaya ia takkan menuruti permintaan kalian, bahkan ia akan mencaci kalian”
Cerita lain tentang seseorang yang memelihara kucing, ia memiliki tetangga bekerja sebagai jagal hewan. Setiap harinya ia meminta sepotong daging pada tetangganya itu untuk makanan kucinya.
Suatu tempo, ia melihat tetangganya tersebut melakukan perbuatan buruk, sebagai seorang muslim sekaligus tetangga yang baik, oleh agamanya ia di anjurkan untuk memberi nasehat. Namun ia melakukan hal yang tak diduga sebelum beranjak memberi nasehat, ia membuang jauh-jauh kucingnya, setelah itu ia pergi menemui tetangganya itu untuk menasehati.

Setelah ia mengutarakan maksudnya, tetangganya yang mungkin merasa telah memberi banyak bantuan kepadanya merasa tersinggung dan berkata mengancam “aku tidak akan lagi memberimu daging untuk makanan kucingmu” ancaman dari tetangganya ini sudah ia duga sebelumnya, sehingga ia membuang kucingnya “aku tidak mengingatkan kebaikan padamu kecuali aku telah membuang kucingku dan berhenti berharap kepadamu”.

Seperti itulah, jika ingin sukses dan  tidak takut dalam berdakwah, selain hal-hal diatas harus terpenuhi, seperti lemah lembut dalam bertindak, juga seyogyanya kita menghilangkan sifat kebergantungan kita kepada makhluk. agar ketika kebergantungan kita di ancam, kita tetap mampu menjalankan dakwah tanpa ada yang menghambat. Selanjutnya hanyalah Allah yang kita harapkan pertolonganNya.

FB: Serambi Lirboyo

Senin, 12 Agustus 2019

TENTANG MAKNA MEMAKMURKAN MASJID

Cerita Kiai Maimoen Zubair saat Menguji Kiai Subhan Makmun

“Satu ketika saya diundang oleh Mbah Maemun Zubair dalam sebuah acara di pesantren beliau di Sarang Rembang,” kata Kiai Subhan Makmun mengawali cerita, Ahad (1/4).

Kepada Kiai Subhan Mbah Maemun berkata, “Gus, tolong jawab pertanyaan saya. Kalau Anda tidak mau jawab, maka saya tidak mau naik panggung.”

“Pertanyaan apa, kiai?” tanya Kiai Subhan.

Lalu Mbah Maemun memberikan pertanyaannya, “Apa bedanya kalimat innamâ ya’muru masâjidallah dan kalimat inaamâ yu’ammiru masâjidallah? Mengapa di dalam Al-Qur’an bunyinya innamâ ya’muru masâjidallah bukan inaamâ yu’ammiru masâjidallah?”

Mendapat pertanyaan seperti itu Kiai Subhan menjawab, “Kalau ya’muru maka bentuk masdarnya ‘imârah, sedangkan yu’ammiru bentuk masdarnya ta’mîr.”

“Saya tidak bertanya soal ilmu sharaf, Gus.," timpal Mbah Maemun.

“Yang saya tanyakan adalah faedahnya. Apa faedahnya Al-Qur’an menyebutkan innamâ ya’muru masâjidallah bukan inaamâ yu’ammiru masâjidallah?”

Mendapat pertanyaan demikian sejenak Kiai Subhan terdiam. Ia merasa sedang diuji oeh Mbah Maemun. Namun tak berapa lama dalam diamnya Kiai Subhan tiba-tiba serasa disodori kitab Tafsir Baidlowi yang pernah ia pelajari di tahun delapan puluhan. Dengan sangat jelas ia teringat apa yang pernah dipelajari di dalam kitab tafsir tersebut yang merupakan jawaban atas pertanyaan yang sedang dihadapi.

Maka kemudian Kiai Subhan menyampaikan jawaban kepada Mbah Maemun, “Kalau ya’muru itu meramaikan masjid dengan kegiatan-kegiatan seperti shalat tahiyatul masjid, pembacaan Al-Qur’an, dzikir dan lain sebagainya. Sedangkan yu’ammiru itu meramaikan masjid dengan menghiasi bangunannya saja.”

Ternyata apa yang disampaikan oleh Kiai Subhan dibenarkan Mbah Maemun dan pada akhirnya berkenan untuk naik ke panggung untuk menjelaskan perihal masjid.

Pada lain kesempatan setelah beberapa tahun kemudian, Kiai Subhan melakukan perjalanan ziarah ke beberapa daerah. Hingga pada waktu tengah malam mampir ke sebuah masjid untuk shalat.

Kepada penjaga masjid yang ada, Kiai Subhan meminta untuk dibukakan masjid. Namun sang penjaga menolak dengan alasan bahwa keputusan Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) menghendaki masjid hanya dibuka ketika waktu shalat saja. Meski Kiai Subhan terus meminta, namun penjaga itu tetap tak mau membukakannya.

“Atas peristiwa ini,” lanjut Kiai Subhan dalam ceritanya yang disampaikan dalam acara peringatan Isra Mi’raj di Masjid Agung Kota Tegal, Ahad (1/4). “saya teringat dahulu pernah ditanya oleh Mbah Maemun tentang beda ya’muru dan yu’ammiru," katanya.

Ternyata banyak pengurus masjid di berbagai daerah hanya melakukan ta’mîr, bukan ‘imârah” kenangnya. Mereka hanya membangun masjid dengan megah dan menghiasinya dengan indah, namun tidak banyak meramaikannya dengan kegiatan ibadah, lanjutnya.

Karenanya pula Kiai Subhan meminta kepada pengurus masjid Agung di Brebes, tempat di mana Kiai Subhan tinggal untuk tidak menutup masjid selama dua puluh empat jam agar siapapun bisa melakukan shalat di dalamnya kapanpun mereka datang.

“Dan alhamdulillah Masjid Agung Brebes selama dua puluh empat jam selalu ramai dikunjungi para musafir yang hendak melakukan shalat,” pungkasnya. (Yazid Muttaqin/Ibnu Nawawi)

Jumat, 09 Agustus 2019

JANGAN LEWATKAN HARI ARAFAH TANPA PUASA DAN DOA

KH. Abdul Ghoni (Pengasuh Sirotul Fuqoha Malang)

Telah kita ketahui bersama bahwa hari Arafah adalah salah satu dari hari yang sangat dimulyakan oleh Allah سبحانه وتعالى , maka tidak heran jika didalamnya terdapat banyak keutamaan.

Al-Imam Al-Hafidh As-Suyuthi menyebutkan sebuah hadits yang berbunyi

صيام يوم عرفة كصيام ألف يوم (ابن حبان) عن عائشة

Puasa hari Arafah seperti puasa seribu hari. (HR. Ibnu Hibban dari Sayyidah Aisyah)

Bukan hanya puasa, berdoa dihari Arafah juga sangat besar keutamaannya. Didalam hadits disebutkan

خير الدعاء دعاء يوم عرفة

Sebaik-baik doa adalah doa (yg dipanjatkan) dihari Arafah. (HR. Tirmidzi no. 3585).

Adapun alasan berdoa dihari Arafah menjadi doa paling baik adalah sebagaimana pemaparan Al-Hafidh Abil Ula Muhammad Abdur Rahman Al-Mubarokfuri.

لأنه أجزل إثابة وأعجل إجابة

Karena akan mendapatkan balasan yg berlimpah dan cepat dikabulkan.

Adapun tentang doa yg paling utama dibaca di sore hari Arafah, Baginda Rasulillah صلى الله عليه و سلم bersabda :

أفضل ما قلت والنبيون قبلي عشية عرفة لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير

Sebaik-baik sesuatu yg aku baca dg para Nabi sebelum aku di sore hari Arafah adalah

لا إله إلا الله وحده لا شريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيئ قدير

Hadits di atas diriwayatkan Al-Hafidh At-Thabrani dg sanad yg baik. .

Berikut ini adalah pesan pesan Syeikh A-Sayyid Abdus Sattar Al-Jilani Al-Hasani terkait keutamaan hari Arafah. Beliau adalah cucu keturunan Sultonul Auliya, Syekh Abdul Qadir Al-Jilani.

النزول الإلهي يكون في الثلث الأخير من الليل
إلا في يوم عرفه فإن الله سبحانه ينزل للسماء الدنيا في النهار

كان السلف يدّخِرون حاجاتهم لدعاء يوم عرفة , فكم من الحاجات والأمنيات والدعوات أُستجيبت عشيّة عرفة

في رمضان تغيب عنّا ليلة آلقدر فلآ نعرف متى هي ؟
وَ في ذي الحجة يُخبرنا اللّه بيوم عرفة وَ مع ذلك هل سنقصر !!

  إن استطعت أن تخلو بنفسك عشية يوم عرفة فافعل " العشية من بعد صلاة العصر إلى أذان المغرب"

يقول أحد الصالحين والله ما دعوت دعوة يوم عرفة وما دار عليها الحول إلا رأيتها مثل فلق الصبح

فأحسنوا في أنفسكم وﻻتنسو الأمة الاسلامية من دعواتكم , اللهم بلغنا يوم عرفة و تقبل منا أجمعين

- Turunnya Allah biasanya terjadi di setiap sepertiga terakhir dari waktu malam kecuali dihari arafah, sesungguhnya Allah سبحانه وتعالى turun ke langit dunia pada siang hari (bukan pada malam arafah).

- Ulama salaf (sengaja) menyimpan hajat hajatnya untuk didoakan pada hari arafah. Betapa banyaknya hajat, harapan  dan doa yg dikabulkan oleh Allah (karena dipanjatkan) disore hari Arafah.

- Pada bulan Ramadlan walaupun ada Lailatul Qadar, namun kita tidak tahu pasti kapan waktunya ?. Dan pada bulan Dzul Hijjah Allah memberi tahu kita akan keutamaan hari Arafah, apakah kita akan menyia-nyiakannya ?

- Jika kamu ber-khalwat (menyendiri dan larut dalam indahnya munajat dg Allah Subhanahu Wa Ta'ala) di sore hari Arafah maka kerjakanlah. Yg dimaksud dg kata "Asyiyyah" adalah mulai waktu ashar hingga adzan Magrib.

- Berkata salah seorang Sholihin : Demi Allah tidaklah aku berdoa dihari Arafah dan belum sampai satu tahun kecuali aku melihat doaku bagaikan sinar waktu subuh (sudah dikabulkan oleh Allah سبحانه وتعالى ).

- Berdoalah yg baik untuk diri kalian dan jangan lupakan ummat islam didalam doa kalian. Ya Allah sampaikan kami ke hari Arafah dan terimalah semua (ibadah dan doa) kami semua.

~ SELAMAT BERPUASA ARAFAH
~ SELAMAT BERDOA DIHARI ARAFAH

___________________________

Persiapan Menyambut Arafah

Hari ini, Sabtu 10 Agustus, adalah hari Arafah 9 Dzul Hijjah 1440 H

Apa yang hendak kita lakukan pada hari Arafah ini?

Untuk diingat …

Malam yang dikenal dengan Lailatul Qadar pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, tidaklah kita ketahui kapan persisnya terjadi..

Berbeda dengan hari Arafah

Kita telah mengetahui jauh hari sebelumnya: kapan persisnya

Jika pada Lailatul Qadar yang turun adalah para malaikat

Maka ketahuilah bahwa pada hari Arafah Allah SWT lah yang akan turun.

Saking mulianya hari Arafah ini, para salaf menabung seluruh keperluan (hajat) khas mereka, juga keperluan (hajat) umat secara umum, ditabung untuk dibuka pada hari Arafah ini.

Yang demikian ini mereka lakukan, mengingat betapa besar nan agung kemurahan Allah SWT pada hari Arafah ini

Juga, betapa Allah SWT akan meng-ijabah segala macam do’a yang dipanjatkan oleh para hamba-Nya pada hari Arafah ini.

Betapa banyaknya keinginan dan cita-cita aka terwujud pada hari Arafah ini!

Betapa banyaknya harapan akan terwujud pada hari Arafah ini!

Betapa banyaknya do’a akan terkabul pada hari Arafah yang penuh berkah ini.

Oleh karena itu …

Jika memungkinkan bagimu untuk berkhalwat, menyendiri, minimal pada sore hari Arafah

Dengan berdzikir, berdo’a, beristighfar dan membaca Al-Qur’an …

Maka lakukanlah.

Minimal pada sore hari Arafah, mulai dari selesai shalat Ashar, sampai maghrib.

Dorong dan ajak orang-orang di sekelilingmu untuk melakukannya …

Jangan lupa pula untuk berpuasa di hari Arafah ini, sebab Rasulullah SAW bersabda:

«… صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ …» (رواه مسلم [1162]).

Berpuasa pada hari Arafah, saya mempunyai dugaan (keyakinan) kepada Allah SWT bahwa ia menghapus dosa satu tahun yang lalu dan satu tahun yang akan datang. (HR Muslim [1162]).

Rasulullah SAW juga bersabda:

خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَنَا وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (رواه الترمذي [3585]، وحسنه الألباني)

Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah, dan sebaik-baik ucapkan yang aku dan para nabi sebelumku lakukan adalah ucapan: La ilaha illaLlah, wahdahu la syarika lah, lahul mulku, walahul hamdu, wahuwa ‘ala kulli syai-in qadir (Tidak ada tuhan yang berhak disembah selain Allah, Dia Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya lah seluruh kerajaan, dan milik-Nya lah seluruh pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu). (HR At-Tirmidzi [3585] dan dinilai hasan oleh Al-Albani).

Terkait dengan terkabulnya do’a pada hari Arafah, seorang shalih berkata: “demi Allah, aku tidak berdo’a dengan suatu do’a pada hari Arafah, dan belum sampai genap satu tahun, kecuali apa yang aku pinta telah aku saksikan sebagai kenyataan seterang terbitnya fajar.

Oleh karena itu, perbaiki lah do’a untuk diri kalian, orang tua kalian, istri (suami) kalian, anak-anak kalian dan kerabat kalian.

Jangan lupa juga do’a untuk saudara-saudara kalian yang sedang berjihad untuk mendapatkan hak-hak mereka, di Palestina, di Syuria dan di belahan bumi lainnya.

Beri hak do’a kalian untuk kaum yang tertindas dan lemah, dari seluruh dunia Islam.

Jangan pula lupakan kaum muslimin yang tertekan, terintimidasi, terkerangkeng dalam jeruji tahanan orang-orang zhalim.

Siapa tahu, do’a dari seorang waliyullah (dan antum lah yang dimaksud), baik lelaki ataupun perempuan, do’a itulah yang akan mengubah sejarah umat Islam dengan kemenangan, kegembiraan, rasa aman dan tamkin … dengan seijin Allah SWT.

Berdo’alah dengan penuh kekhusyu’an dan keyakinan (kemantapan) yang sempurna kepada Allah SWT bahwa akan diijabah.

Dan akan semakin kuat lagi peluang terkabulnya jika do’a itu didahului oleh sedekah dan infak fi sabilillah serta berbagai amal shalih lainnya.

Dan orang yang benar-benar merugi, adalah mereka yang pada hari Arafah ini tidak mendapatkan apa-apa dikarenakan kelalaiannya.

Imam Al-Ghazali berkata: “Sesungguhnya, jika Allah SWT mencintai seseorang, maka Allah SWT akan mempergunakannya di waktu-waktu fadhilah (utama) dengan amal-amal yang fadhilah (utama) pula, dan pertanda bahwa seseorang tidak disukai Allah SWT adalah bahwa orang itu mengisi waktu-waktu utama dengan amal-amal yang buruk!!”. (Ihya’ Ulumiddin [1/188]).

Semoga Allah SWT senantiasa berikan kepada kita kekuatan, taufik dan hidayah untuk mengisi waktu-waktu utama dengan amal terbaik, serta menjauhkan kita dari perbuatan buruk, aamiin.

Tulisan dari Musaffa AR

Kamis, 01 Agustus 2019

Salah satu jalan meraih Khusnul Khotimah

KH. Chamzawi Syakur, KH. Achwanuri, KH. Moh. Murtadho (dr kiri)

Setiap orang beriman pasti sangat mengharapkan agar ketika ia meninggal Dunia dlm keadaan "Husnul Khatimah" (Wafat dlm keadaan beriman)

Apalah gunanya, harta yg melimpah, hidup yg nyaman, Keluarga yg samawa dan yg telah beribadah sekian lamanya, semua rukun Islam telah ia tunaikan ditambah dg ibadah2 Sunnah, tapi di akhir hayatnya ia meninggal Dunia tanpa membawa Iman (Suu-ul Khatimah)

نعوذ بالله من ذلك

Dikisahkan Sesungguhnya ada seorang laki2 yg sholeh (Al-Qodhi Abdullah Al-Baghdadiy) Beliau berkata:.
“Aku pernah melihat Nabi Muhammad SAW dlm tidurku dg wajah yg sangat pucat karena merasakan kesedihan yg sangat dalam.

Lalu aku bertanya: “Ya Rosulalloh,,, Kenapa wajahmu begitu pucat, gerangan apa yg telah membuat Baginda begitu bersedih...?”

Lalu Rosululloh SAW berkata “Pada malam ini telah meninggal Dunia 1.500 orang dari ummatku, dua orang dari mereka meninggal dalam keadaan beriman (Husnul Khatimah) dan sisanya (1498 orang) meninggal tanpa membawa iman (Suu’ul Khotimah).”

Aku bertanya lagi “lalu apa kiat-kiat dari engkau utk orang2 yg sering bermaksiat agar mereka meninggal dg membawa iman +Husnul Khatimah?)”

Rosululloh SAW berkata:
“Ambillah kertas ini dan bacalah: "Siapa saja yg membacanya dan membawanya lalu dia pindah dari satu tempat ke tempat yg lain, menyebarkan dan mengajarkannya, maka mereka termasuk dari golonganku (orang yg di akui oleh Rosululloh SAW sebagai ummatnya) dan akan wafat dlm keadaan membawa iman (Husnul Khatimah), akan tetapi siapa saja yg telah mendengarnya dan dia tidak mau membacanya, tidak mau menyebarkannya maka dia lepas dari aku dan akupun lepas darinya (tidak di akui sebagai ummat Rosululloh).”

Seketika itu aku langsung terbangun dari tidurku dan aku lihat kertas tersebut telah ada di genggamanku ternyata di dalamnya berisi tulisan yg penuh barokah, tulisan tersebut adalah :

بسم الله الرحمن الرحيم

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ اَلْمَوْجُودْ فِيْ كُلِّ زَمَانْ
Laa-ilaaha illalloh, Al-Maujuud Fii Kulli Zamaan

Laa-ilaaha illalloh, selalu ada sepanjang zaman

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ اَلْمَعْبُودْ فِيْ كُلِّ مَكَانْ
Laa-ilaaha illalloh, Al-Ma'buud Fii Kulli Makaan

Laa-ilaaha illalloh, yg disembah disetiap tempat

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ اَلْمَذْكُورْ بِكُلِّ لِسَانْ
Laa-ilaaha illalloh, Al-Madzkuur Fii Kulli Lisaan

Laa-ilaaha illalloh, yg disebut pada setiap lisan

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ اَلْمَعْرُوفْ بِاْلاِحْسَانْ
Laa-ilaaha illalloh, Al-Ma'ruuf Bil Ihsaan.
Laa-ilaaha illalloh, yg dikenal dg kebaikan-Nya

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ كُلَّ يَوْمٍ هُوَ فِى شَأْن
Laa-ilaaha illalloh, Kulla Yaumin Huwa Fii Syaan

Laa-ilaaha illalloh, setiap hari selalu ada dlm setiap keadaan

لَا اِلَهَ اِلَّا اللهْ اَلْأَمَانْ اَلْأَمَانْ مِنْ زَوَالِ الْاِيْمَانْ
Laa-ilaaha illalloh, Al-amaan Al-amaan Min Zawaalil iiman
Laa-ilaaha illalloh, Smg kita selalu aman terjaga dari hilangnya iman

وَمِنْ فِتْنَةِ الشَّيْطَانْ، يَا قَدِيْمَ الْاِحْسَانْ
Wamin Fitnatisy Syaitoon, Ya Qodiimal Ihsaan
Dan dari gangguan syetan, wahai Dzat Yg mendahulukan kebaikan

كَمْ لَكَ عَلَيْنَا مِنْ إِحْسَانْ،
Kam laka 'alainaa min Ihsaan
Sdh berapa banyak kebaikan yg telah kami terima

اِحْسَانُكَ الْقَدِيمْ ,يَا حَنَّانْ يَا مَنَّانْ،
Ihsaanukal Qodiim, Ya Hannaan Ya Mannaan
Kebaikan-MU sdh ada sejak dahulu kala, wahai Dzat Yg Maha Pemberi tanpa diminta

يَا رَحِيمُ يَا رَحْمَانْ, يَا غَفُورُ يَا غَفَّارْ، اِغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا
Ya Rohiim Ya Rohman, Ya Gofuur Ya Goffaar, Ighfir Lanaa waar Hamnaa
Wahai Dzat Yg Maha Penyayang, Maha Pengasih dan Maha Pengampun, Maafkan aku wahai Maha Pemaaf.
وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينْ
Wa Anta Khourur Roohimiin
Dan Engkaulah sebaik-baik Penyayang.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ.
Washollallohu 'Alaa Sayyidina Muhammadin wa Aalihi wa Shohbihi Wasallam