Rabu, 03 Februari 2016

Kisah Wali Allah yang Sholat Di Atas Air


.
.
Ini kisah yang turun temurun diceritakan tentang karomah wali Allah yang bisa berjalan di atas air dan mengangkat kapal yang tenggelam.
Sebuah kapal yang sarat dengan muatan dan bersama 200 orang temasuk ahli perniagaan siap mengarungi samudera, meninggalkan pelabuhan di Mesir.
Saat kapal itu berada di tengah lautan tiba-tiba saja datanglah petir yang diiringi ombak yang kuat membuat kapal itu terombang-ambing dan hampir tenggelam. Berbagai usaha dibuat untuk menghindari kapal tenggelam. Tapi semua usaha mereka sia-sia saja.
Semua orang yang berada di atas kapal itu sangat cemas dan menunggu apa yang akan terjadi pada kapal dan diri mereka. Ketika semua orang berada dalam keadaan cemas, terdapat seorang lelaki yang sedikitpun tak merasa cemas. Dia kelihatan tenang sambil berzikir kepada Allah SWT. Kemudian lelaki itu turun dari kapal yang sedang terumbangambing dan berjalanlah dia di atas air dan mengerjakan sholat di atas air.
Beberapa awak kapal yang melihat perilaku lelaki yang berjalan di atas air itu langsung saja
berkata, “Wahai wali Allah, tolonglah kami. Janganlah tinggalkan kami!” Lelaki itu tidak memandang ke arah orang yang memanggilnya. Awak kapal itu memanggil lagi, “Wahai wali Allah, tolonglah kami. Jangan tinggalkan kami!”
Kemudian lelaki itu menoleh ke arah orang yang memanggilnya dengan berkata, “Ada masalah apa?” Seolah-olah lelaki itu tidak mengetahui apa-apa. Awak kapal itu berkata, “Wahai wali Allah, tidakkah kamu hendak mengambil berat tentang kapal yang hampir tenggelam ini? “Wali itu berkata, “Dekatkan dirimu kepada Allah.” Para penumpang itu berkata, “Apa yang mesti kami buat?” Wali Allah itu berkata, “Tinggalkan semua hartamu, jiwamu akan selamat.” Kesemua mereka sanggup meninggalkan harta mereka. Asalkan jiwa mereka selamat. Kemudian mereka berkata, “Wahai wali Allah, kami akan membuang semua harta kami asalkan jiwa kami semua selamat.” Wali Allah itu berkata lagi, “Turunlah kamu semua ke atas air dengan membaca Bismillah.”
Dengan membaca Bismillah, maka turunlah seorang demi seorang ke atas air dan berjalan menghampiri wali Allah yang sedang duduk di atas air sambil berdzikir. Tidak berapa lama kemudian, kapal yang mengandung muatan beratus ribu ringgit itu pun tenggelam ke dasar laut. Habislah semua barang-barang perniagaan yang mahal-mahal terbenam ke laut. Para penumpang tidak tahu apa yang hendak dibuat, mereka berdiri di atas air sambil melihat kapal yang tenggelam itu.
Salah seorang dari awak kapal berkata lagi, “Siapakah kamu wahai wali Allah?” Wali Allah itu berkata, “Saya adalah Awais Al-Qarni.”. Awak itu berkata lagi, “Wahai wali Allah, sesungguhnya di dalam kapal yang tenggelam itu terdapat harta fakir-miskin Madinah yang dihantar oleh seorang jutawan Mesir.” WaliAllah berkata, “Sekiranya Allah kembalikan semua harta kamu, adakah kamu betul-betul akan membahagikannya kepada orang-orang miskin di Madinah?” Peniaga itu berkata, “Betul, saya tidak akan menipu, ya wali Allah.”
Setelah wali itu mendengar pengakuan dari peniaga itu, maka dia pun mengerjakan sholat dua rakaat di atas air, kemudian dia memohon kepada Allah swt agar kapal itu ditimbulkan semula bersama-sama hartanya.Tidak berapa lama kemudian, kapal itu timbul sedikit demi sedikit sehingga terapung di atas air. Kesemua barang perniagaan dan lain-lain tetap seperti asal. Tiada yang kurang.
Setelah itu dinaikkan kesemua penumpang ke atas kapal itu dan meneruskan pelayaran ke tempat yang dituju. Sesampai di Madinah, awak kapal yang berjanji dengan wali Allah itu langsung menunaikan janjinya dengan membagi-bagikan harta kepada semua fakir miskin di Madinah sehingga tidak ada seorang pun fakir miskin yang tak kebagian.
(FOTO)
Pengasuh majlis nurul mustofa al habib hasan asseqaf minta berkah ke al habib umar  bin hafidz dg air yg dibacakan lantunan doa yg indah.

0 komentar:

Posting Komentar