BERSAMA NAFS, TIDAK BERSAMA ALLAH SWT
Syeikh
Abul Hasan as-Syadzili menceritakan kisah perjalanannya “Suatu hari aku
memasuki sebuah hutan yang penuh binatang buas ketika hari menjelang Maghrib. Kuhamparkan
sajadah untuk sholat. Pada waktu sholat, binatang-binatang buas yang menghuni
hutan dating mengelilingiku, namun tak terlintas sedikitpun rasa takut di
hatiku. Aku bahkan merasa tenang dan tentram. Malam itu aku tidur pulas bagai
di malam pengantin.
Keesokan
harinya kulanjutkan perjalananku. Menjelang malam aku kembali memasuki sebuah
hutan. Ketika memasukinya aku merasakan sesuatu yang lain dihatiku. Aku berpikir,
‘ Semalam aku tidur dengan binatang-binatang buas di sekelilingku, namun sama
sekali tak merasa takut.’
Kemudian
ketika sholat, beberapa burung kecil berterbangan disekelilingku. Tiba-tiba timbul
rasa takut yang tak mampu kukendalikan sampai tubuhku gemetaran.
‘Ya
Allah, semalam aku tidur pulas tanpa rasa takut walau dikelilingi begitu banyak
binatang buas. Tetapi, mengapa mala mini aku merasa takut sekali hanya karena
mendengar suara kepakan saying beberapa ekor burung kecil,’ kataku dalam hatiku.
Tiba-tiba
kudengar bisikan (dihatiku), ‘Semalam kau memasuki hutan bersama Aku, malam ini
kau memasukinya bersama Nafs-mu.’ Akupun lalu beristighfar memohon ampun
kepada Allah.”
Diceritakan dr al-Habib sayyid
Muhammad bin Hadi bin Hasan Assegaf (RA) dan di tulis oleh muridnya al-Habib
Ahmad bin Alwi bin Segaf al-Ja’fary. Hikmah yamaniyah, Terjemah kitab Tuhfah Asyraf juz 1.