Abdul Hamid Aly
Rindu ini selalu milikmu Yaa Rosuul
Save Muslim Muslimah
Saling berpesan kepada hal kebenaran dan kesabaran
KH. M. Ali Bahruddin
Pesantren At-taqwa Pasuruan (Keluarga Jam'iyyah Thoriqoh Al-Mu'tabaroh Qodiririyyah wa Naqsyabandiyah).
Nahdlatul Ulama'
Ahlus Sunnah wal Jama'ah An-Nahdliyyah.
Diamond Class
Alhamdulillah ala kulli chaal.
Minggu, 25 Oktober 2020
RABU WEKASA (RABU TERAKHIR BULAN SHOFAR)
Syair Yaa Rosululloh
Kamis, 21 Mei 2020
Ziarah Kubur dan Silaturahmi Setelah Shalat Id
Rabu, 20 Mei 2020
Ringkasan Hukum mengenai Shalat Kafarat / Baro'ah ( Sholat 5 Waktu di Jum'at Akhir Romadhon
Selasa, 19 Mei 2020
17 hal tentang salat Id yang belum tentu anda tau, nomor 14 bikin mata melotot
Kamis, 14 Mei 2020
HUKUM MENGUSAP WAJAH SETELAH BERDOA
Rabu, 13 Mei 2020
17 FENOMENA AKTAGONIS GUS MUS
Ada 17 fenomena antagonis akhir zaman yang disampaikan oleh KH Mustofa Bisri, atau yang akrab disapa Gus Mus, berikut 17 fenomena aktagonis tersebut:
Kamis, 07 Mei 2020
JADWAL LAILATUL QADAR MENURUT PARA ULAMA
Senin, 20 April 2020
Khizib Rizqy
Minggu, 19 April 2020
FAEDAH MENCIUM JARI JEMPOL DAN MENGUSAPKANNYA KE MATA SAAT ADZAN
Selasa, 17 Maret 2020
Ayat-ayat Obat Penyembuh.
وآيات الشفاء في القرآن ست ( ويشف صدور قوم مؤمنين ) ( شفاء لما في الصدور ) ( فيه شفاء للناس ) ( وننزل من القرءان ما هو شفاء ورحمة للمؤمنين ) ( وإذا مرضت فهو يشفين ) ( قل هو للذين ءامنوا هدى وشفاء ) ورأيت كثيرا من المشايخ يكتبون هذه الآيات للمريض ويسقاها في الإناء طلبا للعافية
Ayat-ayat penyembuhan (bisa digunakan untuk obat) dalam Al-Qur'an itu ada 6 ayat, yaitu :
وَيَشْفِ صُدُورَ قَوْمٍ مُّؤْمِنِينَ
wa yasyfi shuduura qawmim-mu’miniin
Dan (Allah ) akan melegakan hati orang-orang yang beriman
[At-Taubah 9: 14]
وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ
Wa syifaa-ul-limaa fish-shuduuri
Dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada
[Yunus 10: 57]
فِيهِ شِفَاءٌ لِلنَّاسِ
fiihi syifaa-ul-linnaas
di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia.
[An-Nahl 16: 69]
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآَنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Wa nunazzilu minal qur-aani maa huwa syifaa-uw warahmatul-lil mu’miniin
Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.
[Bani Israil (Al-Israa) 17: 82]
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِينِ
Wa idzaa maridhtu fahuwa yasyfiini
Dan apabila aku sakit, Dialah Yang menyembuhkan aku
[Asy-Syu’raa’ 26:80]
قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ
Qul huwa lilladziina aamanuu hudaw wasyifaa’uw-walladziina laa yu’minuun
Dan katakanlah (wahai Muhammad ) bahwa (Qur’an) itu adalah petunjuk dan menyembuhkan bagi orang-orang yang beriman.
[Fushshilat 41:44]
Dan aku melihat banyak dari Para Masyayikh menulis ayat tersebut untuk orang sakit kemudian melebur/mencampurnya (dengan air) kedalam wadah untuk mendapat kesembuhan.
( طبقات الشافعية الكبرى - 5 / 98)
( Thabaqath As-Syafi'iyah Al-Kubra : 5/98)
Minggu, 08 Maret 2020
Berbakhti kepada orangtua
Jumat, 06 Maret 2020
KISAH PEMUDA YANG INGIN DIBAKAR OLEH RASULULLAH SAW, KARENA MENGUTAMAKAN ISTRINYA DIBANDING IBUNYA
Selasa, 03 Maret 2020
Wanita Boleh Menyampaikan Perasaannya Pada Laki-Laki Untuk Dinikahi
Senin, 02 Maret 2020
Dianjurkan Memegang Ubun-Ubun Istri dan Membaca Doa Ini Setelah Akad Nikah
Salah satu sunnah Nabi Muhammad yang kerap dilakukan saat prosesi pernikahan adalah mencium kening istri. Di mana hal ini dilakukan sembari mengucapkan doa. Ada beberapa bentuk bacaan doa yang dianjurkan oleh para ulama’.
Dasar dari anjuran ini salah satunya adalah hadis yang diriwatkan Imam Malik dalam Kitab al-Muwatha’ yang berbunyi:
حَدَّثَنِي يَحْيَى عَنْ مَالِك عَنْ زَيْدِ بْنِ أَسْلَمَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا تَزَوَّجَ أَحَدُكُمْ الْمَرْأَةَ أَوْ اشْتَرَى الْجَارِيَةَ فَلْيَأْخُذْ بِنَاصِيَتِهَا وَلْيَدْعُ بِالْبَرَكَةِ
“Yahya bercerita padaku dari Malik, dari Zaid ibn Aslam, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Ketika salah seorang kalian menikahi perempuan atau membeli budak perempuan, maka peganglah ubun-ubunnya dan berdoalah meminta berkah (kebaikan).’”
Imam Abdurrahman Ba’alawi dalam Kitab Bughyatul Mustarsyidin, Bab Nikah, mendokumentasikan beberapa redaksi doa, yang dapat dibaca saat mencium ubun-ubun istri.
Pertama, riwayat Imam at-Thabarani dengan sedikit tambahan:
اَللّٰهُمَّ بَارٍكْ لِي فِيَّ أَهْلِي وَبَارِكْ لِأَهْلِي فِيَّ وَارْزُقْهُمْ مِنِّي وَارْزُقْنِي مِنْهُمْ ، وَاجْمَعْ بَيْنَنا مَا جَمَعْتَ فِي خَيْرٍ ، وَفَرِّقْ بَيْنَنَا مَا فَرَّقْتَ فِي خَيْرٍ ، بَارَكَ اللهُ لِكُلٍ مِنَّا فِي صَاحِبِهِ
“Ya Allah, berkahilah aku dalam permasalahan keluargaku. Berkahilah keluargaku dalam permasalahanku. Berilah mereka rizki dariku, dan berilah aku rizki dari mereka. Satukan kami selama dalam kebaikan, dan pisahkan kami selama dalam kebaikan. Berilah masing-masing dari kami kebaikan dalam permasalahan pasangan.”
Kedua, riwayat Imam Abu Dawud dan Ibnu Majah:
اللَّهُمَّ إنِّي أَسْأَلُك خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتهَا عَلَيْهِ وَأَعُوذُ بِك مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا جَبَلْتهَا عَلَيْهِ
“Ya Allah, aku meminta kepada-Mu kebaikan istriku dan kebaikan apa yang ia munculkan pada pernikahan. Dan aku berlindung padamu dari keburukan istriku dan keburukan apa yang ia munculkan pada perrnikahan.”
Ketiga, doa yang memadukan dari beberapa riwayat dan berbunyi:
اَللّٰهُمَّ إِنِّى أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
“Ya Allah, aku meminta perlindungan pada-Mu terkait ia (Istri) dan keturunannya dari setan yang dilaknat.”
Sedang dalam beberapa redaksi kitab fikih seperti Tuhfatul Muhtaj karya Imam Ibn Hajar al-Haitami dan Nihayatul Muhtaj karya Imam ar-Ramli, dianjurkan mencium ubun-ubun istri sembari berdoa:
بَارَكَ اللَّهُ لِكُلٍّ مِنَّا فِي صَاحِبِهِ
“Semoga Allah memberi keberkahan masing-masing dari kita dalam permasalahan pasangannya.”
Bermacam-macam doa di atas tidaklah kesemuanya secara lafadz berasal dari Nabi Muhammad. Ulama yang mendalam pengetahuan agamanya sebagian hanya mengamalkan anjuran Nabi berupa meminta kebaikan, dengan menyusun doa berisi meminta kebaikan. Adapula yang mengamalkan anjuran Nabi berupa meminta perlindungan dari setan, dengan memakai doa meminta perlindungan dari setan berdasar riwayat lain dengan konteks yang agak berbeda.