Saya teringat, dulu, saat salah seorang kyai menyampaikan ilmunya kepada para jamaah pengajiannya di sebuah majlis dikampungnya bahwa besok adalah bulan Rojab dan disunnahkan untuk berpuasa.
Lalu dia menceritakan tentang keutamaan dan fadilahnya bahwa saat di akhirat semua orang kehausan, orang yg puasa Rojab kelak akan diberi minum dari bengawan Rojab. Air bengawan itu lebih manis dari madu. Dan lebih putih dari susu. Yang meminumnya tak akan kehausan selamanya. begitu mendengar seperti itu, besoknya semua langsung puasa.
Keterbatasan ilmu mereka menjadi sebab terbukanya hidayah. Sehingga amal ibadahnya terus bertambah.
Posone tambah akeh, tur tambah akeh.
Sekarang sebaliknya. Hafal Al-quran, sarjana syariah pisan. Dikandani ngono takon sik haditse shohih opo ora. Akhire ora poso2. Kasarane kakehan cangkem maneh.Naudzubillah min dzalik.
Kepintarannya, justru menjadi hijab, yang menghalangi hidayah untuk dirinya. Sehingga ibadahnya ora bertambah.
Hal yang serupa dialami oleh bapak Prof. Mudjia Raharjo, rektor UIN Malang, dimana suatu saat beliau pernah bertemu dengan orang Yahudi yang ahli tentang Islam.
Dia ini hafal Al-Quran, dan yakin dengan kebenaran Al-quran.
Saat ditanya kenapa anda tidak memeluk Islam, dia justru mengutip ayat Quran yg berbunyi:
انك لا تهدي من احببت ولكن الله يهدي من يشاء.
" Innaka la tahdi man ahbabta, wa lakinn Allah yahdi man yasya." (Al-Qashash 56)
kata Prof Mudjia. "Engkau tidak bisa memberi petunjuk pada siapa yang engkau kehendaki, tetapi Allah memberikan hidayah pada siapa saja yang Dia kehendaki."
Tak heran jika Sayyidina Ali karramallahu wajhahu di kitab nasoihul ibad memberi peringatan..
من زاد علما ولم يزدد من الله هدى، لم يزدد من الله الا بعدا.
Man zada ilman, wa lam yazdad hudan, lam yazdad minallahi illa bu'dan..
Orang yg bertambah ilmunya, tp ora tambah hidayahnya. Orang itu hanya akan semakin jauh dari Allah Swt.
Semoga Allah Swt selalu memberikan hidayah dan taufik kepada kita semua...
Amin ya robbal alamin.
Semoga bermanfaat.
Renungan di bulan Ramadhan
dihari ke tiga 1437 H.
0 komentar:
Posting Komentar