Kamis, 30 Juni 2016

Kisah Tukang Es & peringatan Maulid

Pada suatu hari ada seorang tukang es yang belum pernah menghadiri maulid nabi,,,
setiap hari dia berjualan es dari kampung ke kampung untuk menjual esnya,,, namun es yang dijualnya hanya laku sedikit,,,
pada suatu hari dia melihat ada banyak orang berkumpul di suatu masjid yang sedang mengadakan maulid dan dia putuskan untuk berdagang disana (niatnya bukan untuk mengahdiri maulid akan tetapi hanya untuk menjual esnya saja) selesai acara maulid para jamaah membeli esnya sehingga habis semua dagangannya...

Esok harinya dia mencari lagi tempat yang mengadakan maulid,,,
dengan niat yang sama yaitu hanya untuk menjual es bukan untuk menghadiri  maulid...
selesai acara esnya habis terjual... dan begitu seterusnya, hingga dia berfikir,,, sebenarnya apa yang sedang orang-orang itu lakukan ...??? (dalam hati dia bertanya)
Suatu hari dia mencoba tidak hanya ingin menjual esnya tapi juga dia ingin tahu apa itu makna maulid... hatinya mulai tersentuh dengan untaian kata" yang indah dari pembacaan riwayat maulid nabi Muhammad saw...

keesokan harinya dia mencari lagi tempat yang mengadakan maulid ...
Namun untuk kali ini niatnya adalah menghadiri maulid nabi...
Dan begitu seterusnya,,,
sampai suatu hari sehabis acara maulid nabi Muhammad SAW dia tidak menjual dagangannya ,,, tetapi membagikannya kepada jamaah yang menghadiri maulid...
setiap hari dia mencari tempat yang mengadakan maulid dan membagikan dagangannya kepada para jamaah dan begitu seterusnya...

sampai suatu ketika orang-orang bertanya kepada si tukang es “tukang es... kenapa ente selalu memberikan es gratis emangnya ente ga rugi ...???”
tukang es menjawab ” ane ingin menhormati para tamu rasulullah tapi ane hanya lah tukang es,,,makanya ane kasih gratis es yang ana punya”

kemudian dalam hati dia berniat,,, tahun depan dia ingin mengadakan maulid nabi di rumahnya,,,
sudah dia putuskan... kemudian setiap hari dia berdagang kemudian keuntungannya di bagi dua yang pertama untuk modalnya dan kedua untuk acara maulid dirumahnya...

hari demi hari bulan demi bulan pun terlewati sampai tiba tepat di bulan maulid lagi tgl 12 Rabiul awal...
kemudian dia persiapkan kebutuhan untuk acara maulid dengan membeli makanan dan buah-buahan dan dia juga siapkan makanan untuk 100 orang...

sore harinya usai sholat ashar dia pergi kerumah tetangga-tetangganya untuk mengundang acara maulid yang akan dilaksanakan di rumahnya...

Ba`da isya dia menunggu para jamaah tapi belum juga datang,,,
sampai jam 9 malam belum juga datang sampai jam 11 malam pintu -pintu sudah mulai tertutup tapi jamaah belum juga datang...
kemudian dia putuskan untuk mengadakan maulid bersama keluarganya saja... yaitu dengan 2 anaknya dan istrinya....
di awali dengan pembacaan maulid  "Yaa Rabbi Shalli ala Muhammad Yaa Rabbi Sholli alaihi wasallim " saat itu air mata mereka sekeluarga mulai menetes membasahi pipi...

begitu seterusnya sampai pembacaan maulid pun air matanya turun begitu derasnya ,,,sambil berfikir bingung dalam hati,,,
Mengapa dia berusaha untuk mengundang para tamu rasulullah tapi tak ada satu pun yang datang... sampai pembacaan sholawat pun tiba dan berdiri,,,
dia sudah tidak kuat lagi sambil menetesnya air mata dia membaca sholawat ...
" Yaa Nabi salam alaika Yaa Rasul salam alaika Yaa Habib salam alaika Yaa Rasulullah sholawatullah alaika"...

tiba – tiba datang segerombolan orang kerumahnya dengan pakaian putih, bersorban putih dan berbaris dan di ujung jalan rumahnya ada sesosok orang yang berkharisma, berwibawa dan dengan cahaya di wajahnya jalan menuju rumahnya,,,
kemudian si tukang es bertanya padanya “siapakan engkau wahai tuan ...? aku belum pernah melihat engkau,,, wajahmu begitu bersinar terang dan tubuhmu sangat wangi apakah warga baru disini ...?”
Kemudian Tamu itu menjawab ...“Namaku selalu kau sebut -sebut dalam maulid dan sholawat, hatimu selalu menyebut namaku. diamanapun dan kapan pun...

kerinduanmu pada ku membuat kamu cinta dengan diriku”
kemudian si tukang es tersadar bahwa orang tersebut adalah nabi Muhammad SAW...

Subhanallah ...
Yaa sayyidii  yaa rosuulalloh...
Yaa sayyidii  yaa rosuulalloh...
Yaa sayyidii  yaa rosuulalloh...

Alwada yaa Romadhon...

Disadur dari kitab Shoibul Hikayat

0 komentar:

Posting Komentar